Langsung ke konten utama

Kritik itu DITANGGAPI bukan DITANGKAPI

Satu hari Umar bin Khattab berdiri dan berkhutbah sesaat baru dilantik menjadi Khalifah pengganti Abu Bakr ash-Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu. Beliau berkata di depan hadirin yg baru membai'atnya menjadi Khalifah:"Apa yg akan kalian perbuat jika aku melakukan tindakan yg melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya...?". Tidak ada yg menjawab. Semua mata hanya menatap beliau. Sejurus kemudian beliau mengucapkan kalimat yg sama. Kembali tdk ada yg menjawab, karena semua yg hadir yakin, mustahil beliau akan melakukan hal tersebut. Dan, untuk ketiga kalinya beliau mengulangi pertanyaannya:"Apa yg kalian perbuat, jika aku sebagai pemimpin kalian melakukan tindakan yg melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya...?" Sontak seorang pemuda berdiri, mengacungkan pedang, dan berseru:"Jika engkau bertindak melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya, maka pedang ini akan ku kalungkan ke lehermu...!"
.
Sayyidina Umar bin Khattab tersenyum lega. Alhamdulillah.... Beliau memuji Allah dan bersyukur atas seorang pemuda yg berani mengkontrol tindakannya ke depan, selama menjadi pemimpin tertinggi.
.
Sangat mengagumkan prilaku Khalifah Umar. Dan, kaum beliau Bani Adiy, pun tdk ada yg kemudian membully pemuda itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia