Langsung ke konten utama

sifat lemah lembut

Wahai istriku Aisyah kata nabi "amalkanlah sifat lemah lembut, karena apabila Allah ingin menghendaki sebuah kemuliaan didalam sebuah keluarga, maka Allah akan memudahkannya untuk mengamalkan lemah lembut."
.
Dan lagi kata nabi "Orang yg tidak masuk neraka adalah orang yg lemah lembut, mempermudah urusan orang lain (tidak mempersulit urusan orang lain)"
.
Dasar dari mengalah itu adalah mengerti, apabila sudah paham dan mengerti, lalu mau mengalah, maka ia tidak akan memiliki sifat keras kepala. Yg disebut didalam kitab adalah hilim, artinya mampu menguasai emosi, kalau dasarnya ialah paham dan mengerti.
.
Orang yg bersifat hilim adalah orang yg berakhlaq dan ciri ahli surga. Memang tidaklah mudah untuk mencoba mengalah, karena pertentangan dalam diri yg juga selalu menginginkan perlawanan ketika hidup kita tidak mampu dimengerti oleh orang lain.
.
Allah i'tibarkan kenikmatan hidup yg sesungguhnya yaitu kehidupan yg kedua(akhirat) pada kehidupan kita yg pertama, dan kehidupan kita yg pertama ini hanya menjadi modal dan ujian kita dalam memilih kehidupan. Sebab kebahagiaan dan kesengsaraan hidup ada dalam pilihan yg telah kita pilih.
.
Diantara amalan yg menjadikan ciri bahwa seseorang itu mencintai kenikmatan hidup yg abadi ialah saat ia mampu melemahkan semua perbuatannya dalam menghadapi hidup yg hanya sebatas ujian dan dengan sifatnya yg sementara ini.
.
Diantara wasiat guru kepada kita semua adalah; "Utamakanlah kenyamanan akhirat." Kita sudah melihat fakta didepan mata (kenyamanan dunia) dengan harapan bahwa di akhirat kelak akan lebih dari itu. Langkah pertama yg harus kita lakukan adalah mengusahakan agar setiap kita mencintai ilmu agama. Karena semua yang ada dalam hidup di dunia ini adalah amanat yg kita pegang, benar atau tidaknya dalam melaksanakan amanat itu tergantung dari kealiman seseorang dalam ilmu agamanya. Bagaimana kita mampu menjaga amanat jika tidak alim dalam masalah agama?
.
Nabi pernah bersabda "jadikanlah ilmu itu sebagai jawaban dalam masalah kehidupan, oleh karena itu carilah ilmu yang mampu menjadi jawaban hidup, karena jawaban hidup yg sesungguhnya adalah ilmu, yaitu syukur, syukur itu letaknya ada di agama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia