Langsung ke konten utama

ORANG TUA YANG MEMPUNYAI ANAK


Diantara Pesan Abah Guru Sekumpul
memadahi orang-orang nang ba'isi anak:

1-Kananak itu jangan ditangisakan, lamun inya penangisan atau penyedihan, otaknya sempit kada mau pintar, ulah inya banyak gembira.
2-Kananak itu kada badosa nangkaya wali, lalu kenapa inya bisa garing, sebabnya inya menyandang dosa kuitannya (ayah ibunya) yang balum bataubat, bisa karena dosa yang disenghaja atau yang kada disadari. Teganya pang lawan anak kaitu, sebaiknya kuitannya segera bataubat (banyak-banyak istigfar).
3-Anak itu jangan talalu dipuji, lamun inya talalu dipuji maulah inya panggaringan lawan jadi sombong kaina.
4-Lamun handak anak jadi urang alim (sholeh sholehah) sesuaiakan lawan usahanya, yaitu:
-Sekolahakan (didik) kesekolahan agama.
-Jaga makanannya yang bujur-bujur halal.
-Jaga siapa kakawanannya (pergaulannya)
5-Kenalkan dan cintakan anak-anak dengan orang sholeh (wali)

Kurang lebih kaitu pesan Abah Guru yang ulun ingat ceramah sidin mudahan manfaat dan anak turunan kita nantinya menjadi orang yang sholeh sholehah. Aamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia