Langsung ke konten utama

Merasa Lebih Baik dari Orang Lain?

*وقد روى الطبري عن حفص بن حميد قال : قلت لابن المبارك : رأيت رجلا قتل رجلا ظلما فقلت في نفسي : أنا أفضل من هذا فقال : أمنك على نفسك أشد من ذنبه.*

*قال الطبري : لأنه لا يدري ما يؤول إليه الأمر لعل القاتل يتوب فتقبل توبته ولعل الذي أنكر عليه يختم له بخاتمة السوء*
*-فتح الباري-*

   Imam At-Thabariy meriwayatkan dari Hafsh Ibni Humaid, beliau bercerita:
Aku berkata kepada Imam Ibn-ul Mubarak rahimahullah:
Aku melihat seorang lelaki membunuh seseorang secara dhalim, lalu aku berkata di dalam hati:
"Aku lebih baik dari orang ini (si pembunuh)."

   Maka Imam Ibn-ul Mubarak rahimahullah berkata:
Engkau merasa aman (bangga) terhadap dirimu itu lebih berbahaya dari dosa yang dia lakukan.

   Berkata At-Thabariy rahimahullah:
Dikarenakan dia tidak mengetahui urusannya akan berakhir seperti apa,
bisa jadi orang yang membunuh itu bertobat dan tobatnya diterima, dan bisa jadi orang yang mengingkari akan ditutup kehidupannya dengan su-ul khatimah (wal-'iyadzu bi-Llah wa-na'udzu biHI min dzalik).

[ Al-Hafidh Ibnu Hajar, _Fath-ul Bāriy_ (Syarah hadits, No. 6493) ]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia