Langsung ke konten utama

15 SUNNAH RASULULLAH untuk para suami


1. Satu selimut bersama isteri (HR. Tirmidzi 132)

2. Makan minum segelas berdua (HR. Bukhari VI/293)

3. Mencium isteri sering-sering (HR. Nasai)

4. Mandi bersama isteri (HR. Nasai I/202)

5. Menyikat / menyisir rambut suami (HR. Ahmad)

6. Membantu pekerjaan rumah tangga (HR. Muslim)

7. Membelai isteri (HR. Ahmad)

8. Tetap romantis walau isteri sedang haid (HR. Bukhari 7945)

9. Menemani isteri yang sedang sakit (HR. Muslim 2770)

10. Memberikan isteri hadiah (HR. Ahmad)

11. Mengajak isteri ketika hendak keluar kota (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Mendinginkan kemarahan isteri dengan kemesraan (HR. Ibnu Sunni)

13. Memanggil dengan kata-kata mesra (HR. Muslim)

14. Suami isteri berjalan-jalan berduaan waktu malam (HR. Muslim 2445)

15. Tidur dipangkuan isteri (HR. Bukhari)

Subhanallah...
Beruntunglah suami yg sudah mangerjakan sedikit banyak dari sunnah di atas, karena dapat menguatkan jalinan cinta dan mewujudkan keluarga sakinah dan digelari oleh RASULULLAAH dengan sabdanya
.
( خيركم خيركم لأهله )
صحيح ابن حبان / 4177
.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap ahli keluarganya"
(HR. Ibnu Hibban : 4177)

Okay, para suami.... Dari 15 poin diatas, berapa yang sudah dipraktekan?
Jika ada yang belum...
Ayo kita kerjakan juga Sunnah Rasulullaah diatas yang belum kita kerjakan.

Barakallahu fiikum..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia