Langsung ke konten utama

JANGAN MEMBENTAK SUAMI YA SHOLIHAH SAINGANMU BIDADARI SURGA...



Hukum Membentak Suami Adalah Dosa Besar & Solusi nya Dalam Islam
Wajib dibaca setiap muslimah yg merindukan Surga-Nya Allah Tabaraka Wata'ala
Hukum membentak suami adalah tidak boleh dan ini merupakan sebuah dosa besar !!
Seorang suami adalah orang yang paling harus ditaati dan dihormati oleh istri. Sebagaimana kita ketahui bahwa Rasulullah dalam beberapa haditsnya menunjukkan betapa tinggi kedudukan suami bagi istrinya:
“ Seandai aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri utk sujud kepada suaminya .” (HR Abu Daud, Al-Hakim, Tirmidzi)
“ Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas/boleh bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suaminya terhadapnya… ” (HR. Ahmad)
“ Dan sebaik-baik istri adalah yang TA'AT kepada suaminya, bijaksana, berketurunan, sedikit bicara, tidak suka membicarakan sesuatu yang tidak berguna, tidak cerewet dan tidak suka bersuara hingar-bingar serta setia kepada suaminya. ” (HR. An Nasa'i)
Jika suami berbuat keliru atau salah, Maka sudah semestinya bagi sang istri untuk mengingatkan suami dengan baik, dengan nada lemah lembut, tidak membentak (bersuara keras), dan tidak pula menyinggung perasaannya.
Sikap kasar istri terhadap suami –dan sebaliknya– menandakan kurangnya ilmu dan keburukan akhlak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“ Sebaik-baiknya wanita — bagi suami — ialah yang menyenangkan ketika dilihat, patuh ketika diperintah, dan tidak menentang suaminya baik dalam hatinya dan tidak membelanjakan (menggunakan) hartanya kepada perkara yang dibenci suaminya ” (H.R. Ahmad)
Sebagaimana anak bisa dianggap durhaka pada orang tua, maka istri juga bisa dikatakan durhaka pada suami ketika berani membentaknya. Wallahu A'lam.
Bidadari Marah kepada Istri yang Memarahi Suaminya
Jika seorang suami dibentak atau di dzalimi oleh istrinya, maka para bidadari di surga akan marah kepada istri yang memarahi suaminya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻻَ ﺗُﺆْﺫِﻱ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٌ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻻَّ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﺘُﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤُﻮْﺭِ ﺍﻟْﻌِﻴْﻦِ : ﻻَ ﺗُﺆْﺫِﻳْﻪِ , ﻗَﺎﺗَﻠَﻚِ ﺍﻟﻠﻪُ , ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻫُﻮَ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺩَﺧِﻴْﻞٌ ﻳُﻮْﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳُﻔَﺎﺭِﻗَﻚِ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ
“ Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju kepada kami ” (HR. At-Tirmidzi)
Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para istri untuk tidak mendzalimi suaminya.
Saingannya berat, Saingannya bukan lagi madumu atau yang lain. namun sainganmu adalah Bidadari yang Allah Subhaanahu Wa Ta'ala mensifatkannya didalam Al qur'an. Diantara sifatnya adalah :
ﺇِﻥَّ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﻣَﻔَﺎﺯًﺍ ﺣَﺪَﺍﺋِﻖَ ﻭَﺃَﻋْﻨَﺎﺑًﺎ ﻭَﻛَﻮَﺍﻋِﺐَ ﺃَﺗْﺮَﺍﺑًﺎ
" Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya. " (QS an-Naba': 31-33)
ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻭَﺯَﻭَّﺟْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺑِﺤُﻮﺭٍ ﻋِﻴﻦٍ
" Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari. " (QS. Ad-Dhukhan: 54)
ﻣُﺘَّﻜِﺌِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺳُﺮُﺭٍ ﻣَﺼْﻔُﻮﻓَﺔٍ ﻭَﺯَﻭَّﺟْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺑِﺤُﻮﺭٍ ﻋِﻴﻦٍ
" Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. " (QS. At-Thur: 20)
ﺣُﻮﺭٌ ﻣَﻘْﺼُﻮﺭَﺍﺕٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨِﻴَﺎﻡِ
" (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. " (QS. Ar-Rahman: 72)
ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺧَﻴْﺮَﺍﺕٌ ﺣِﺴَﺎﻥٌ
" Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik ." (QS. Ar-Rahman: 70)
ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻧْﺸَﺄْﻧَﺎﻫُﻦَّ ﺇِﻧْﺸَﺎﺀً ﻓَﺠَﻌَﻠْﻨَﺎﻫُﻦَّ ﺃَﺑْﻜَﺎﺭًﺍ ﻋُﺮُﺑًﺎ ﺃَﺗْﺮَﺍﺑًﺎ
" Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung.[1] Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. " (QS. Al-Waqi'ah: 35-37)
Hadits Abdullah Ibnu Mas’ud Radiyallahu 'anhu :
ﺃَﻭَّﻝُ ﺯُﻣْﺮَﺓٍ ﻳَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻛَﺄَﻥَّ ﻭُﺟُﻮﻫَﻬُﻢْ ﺿَﻮْﺀُ ﺍﻟْﻘَﻤَﺮِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﺒَﺪْﺭِ، ﻭَﺍﻟْﺰُّﻣْﺮَﺓُ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔُ ﻋَﻠَﻰ ﻟَﻮْﻥِ ﺃَﺣْﺴَﻦِ ﻛَﻮْﻛَﺐٍ ﺩُﺭﻱَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ، ﻟِﻜُﻞ ﺭَﺟُﻞٍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺯَﻭْﺟَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤُﻮﺭِ ﺍﻟْﻌِﻴﻦِ، ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞ ﺯَﻭْﺟَﺔٍ ﺳَﺒْﻌُﻮﻥَ ﺣُﻠَّﺔً، ﻳُﺮَﻯٰ ﻣُﺦُّ ﺳُﻮﻗِﻬِﻤَﺎ ﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺀِ ﻟُﺤُﻮﻣِﻬِﻤَﺎ ﻭَﺣُﻠَﻠِﻬِﻤَﺎ، ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺮَﻯٰ ﺍﻟﺸَّﺮَﺍﺏُ ﺍﻷَﺣْﻤَﺮُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺰُّﺟَﺎﺟَﺔِ ﺍﻟْﺒَﻴْﻀَﺎﺀِ
“ Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih)
Nah Para Istri Sholehah, jangan mendzalimi apalagi membentak suami kalian lagi.
sainganmu bidadari loh!
Solusi Jika Memang Ingin Marah Pada Suami⛈
Jika kemarahan melanda dan sudah tak tertahankan, tentunya tidak disarankan untuk mengekspresikan dengan cara meledak-ledak di depan pasangan. Apalagi dengan cara membentak. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan jika sedang ingin marah pada suami.
Hal yang pertama dilakukan adalah ucapkan ISTIGHFAR. Mohon ampunlah pada Allah ﷻ
Istighfar akan meringankan hati kita.
Selanjutnya, klarifikasi secara detail duduk permasalahan.
Jangan mengikuti nafsu karena emosi akan semakin meluap-luap. Tapi sebisa mungkin, tahanlah dulu emosi.
Karena bicara dalam keadaan emosi hanya akan memperburuk keadaan, karena terkadang kita ingin menumpahkan kekesalan, bahkan kekesalan yang telah lalu.
Jika dirasa sudah bisa mengendalikan diri, Ambillah air wudhu kemudian kerjakan shalat dan berdoalah.
Adukan semua persoalan pada Allah ﷻ
Semua kekesalan, kecewa, adukan saja. Dan tak lupa, mintalah pada-Nya untuk diberikan jalan keluar.
Jika diri sudah tenang, mulailah berbicara dengan suami.
Ingat, yang akan dibicarakan adalah dalam rangka mencari jalan keluar, bukan untuk menambahkan kericuhan.
Tak lupa, ada unsur saling menasehati dalam rumah tangga. Berikan nasihat pada pasangan atas kesalahan yang dilakukan.
Semoga beberapa hal tersebut bisa semakin mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah dalam rumah tangga kita semua bani Ghazali...aamiin

Komentar

Populer

semanagat KERJANYA

Ibn Khaldun dalam Muqaddimah sudah menulis sebuah hukum sosial yang tragis: "Ketika negara masih kokoh, pajak sedikit namun hasilnya banyak. Tetapi ketika negara lemah, pajak diperbanyak, dan hasilnya justru semakin berkurang. Sebab rakyat tak lagi mampu menanggung beban." Ironinya, teori ini kini terbukti di depan mata. Pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, pungutan diperluas, tetapi kesejahteraan rakyat tetap jalan di tempat. Sementara kelas istana justru semakin bugar dengan fasilitas, tunjangan, dan gaya hidup yang tak pernah mengenal kata hemat. Padahal, dalam tradisi fikih, prinsip penarikan pajak harus berlandaskan keadilan (al-‘adl fi at-taklīf). Imam al-Mawardi dalam al-Ahkām as-Sulthāniyyah menegaskan, harta rakyat tidak boleh dipungut kecuali dengan hak yang jelas dan untuk kemaslahatan yang nyata. Sebab itu, ‘Umar bin Khattab RA menolak menambah beban rakyat meskipun kas negara menipis, dengan kalimat yang tegas: "Aku tidak akan mempertemukan mereka...

pengemudi ojol

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tulang punggung 7 anggota keluarganya, wafat setelah dilindas kendaraan taktis Brimob. Hidup sederhana di kontrakan sempit 3x11 meter, tapi semangat juangnya begitu luas: menafkahi orang tua, adik, dan keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Affan sudah mengajarkan arti sabda itu dengan pengorbanannya. Doa terbaik untuk Affan. Semoga Allah lapangkan kuburnya, angkat derajatnya, dan jadikan perjuangannya sebagai cahaya untuk keluarganya.

hanya cemilan

 Ilmu yang kita dapat dari media sosial itu ibarat camilan — mengenyangkan sebentar tapi cepat habis dan tak jarang banyak gizinya hilang. Ilmu dari buku memang lebih baik, tapi seringkali hanya seperti makanan instan — praktis, tetapi tak selalu lengkap nutrisinya. Adapun ilmu yang diambil dari guru yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ, itulah makanan pokok yang benar-benar menghidupi hati dan akal. Imam Malik رحمه الله pernah berkata: "إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم" "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian." Belajar langsung kepada guru bukan hanya soal mendapatkan materi pelajaran, tapi juga warisan adab, pemahaman kontekstual, dan keberkahan sanad. Rasulullah ﷺ bersabda: "إنما العلم بالتعلم" (رواه البخاري في الأدب المفرد) "Sesungguhnya ilmu itu hanya didapat dengan belajar (secara langsung)." Ilmu yang bergizi adalah yang memberi kekuatan im...

𝐊𝐄𝐓𝐀𝐌𝐏𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐆𝐈𝐍𝐃𝐀 𝐍𝐀𝐁𝐈 ﷺ

Kesempurnaan serta ketampanan wajah Sayyiduna Muhammad ﷺ diperincikan oleh para Sahabat رضوان الله عليهم أجمعين dengan pelbagai sifat yang menunjukkan keagungan Baginda ﷺ. Mengagumkan setiap mata yang melihat, tidak mengira jantina,umur, mahupun kawan ataupun musuh. Kata Sayyiduna Ali Bin Abi Talib r.a: “Sesiapa yang melihat Baginda (buat kali pertama) pasti akan tertunduk kerana kehebatan Baginda ﷺ, sedangkan sesiapa yang telah terbiasa bergaul dengan Baginda akan jatuh cinta.” (HR Tirmidzi) اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Berikut contoh naskah pembawa acara (MC) untuk acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dengan susunan yang umum digunakan:

MC: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washalatu wasalamu ‘ala asyrafil anbiya-i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du. Yang terhormat para alim ulama, tokoh masyarakat, serta seluruh tamu undangan yang dirahmati Allah. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dalam keadaan sehat wal afiat. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman. Hadirin yang berbahagia, Sebelum kita memulai acara, izinkan saya membacakan susunan acara pada hari ini: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an 3. Kata Sambutan dari Tuan Rumah 4. Ceramah Singkat tentang Aqiqah dan Pemberian Nama 5. Pembacaan Doa 6. Makan Bersama 7. P...

Dakwah Mauidzah al-hasanah (nasihat yang baik)

  Nasihat yang baik maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan huhasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, mnghindari sikap kasar dan tidak boleh mencaci/menyebut kesalahan madu, tehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subyek dakwah. Imam Syaukani dikutip oleh Ali Musthafa Yakub menyatakan bahwa Mauidzah al-hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat yang baik mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga dapat membenarkan apa yang di sampaikan. dalam segala aspeknya.  Sikap lemah lembut (pengaruh) memghindari sikap egoisme adalah warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang yang melancarkan ide-idenya untuk menggerakkan orang lain secara persuasif dan bahkan koersive(memaksa).  Caranya dengan memenga...

CONTOH UNDANGAN SHALAT JENAZAH

_*UNDANGAN SHALAT JENAZAH *===========================* *إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَِـــــــــــيْهِ رَاجِـــــــــــعُون* *_TELAH MENINGGAL DUNIA SEORANG PEREMPUAN :_* *NAMA : .................* *UMUR : ...................*  *ALAMAT : ................)*  *KELUARGA : ..............* *MENINGGAL DUNIA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M. JAM : 03.00 WITA.* *DI SHALATKAN PADA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M.*  *WAKTU : BA'DA SHALAT MAGRIB.* *TEMPAT : RUANG INDUK MASJID * *DIMAKAMKAN : ALKAH KELUARGA, * *ATAS NAMA KELUARGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH IKUT MENSHALATKAN JENAZAH, MOHON MAAF ATAS KESALAHAN SEMASA HIDUP DAN BILA ADA TERKAIT HUTANG PIUTANG SEGERA HUBUNGI PIHAK KELUARGA* *اللهم اغفر لها، وارحمها وعافها، واعف عنها، ووسع مدخلها، واغسلها بالماء والثلج والبرد، ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدلها دارا خيرا من دارها، وأهلا خيرا من أهلها، وأدخلها الجنة، وقها فتنة القبر وعذاب النار* *جزا كم الله خيرا*