Langsung ke konten utama

EMPAT AMALAN MENDAPATKAN RIDHO ALLAH

``Pertama :
Bila kamu melihat semut, maka janganlah kamu membunuhnya. Carilah dengan itu ridha Allah, semoga Allah mengasihani kamu sebagaimana kamu mengasihaninya. Kamu ingatlah bahwa ia bertasbih kepada Allah, maka jangan engkau hentikan tasbih ini dengan membunuhnya.

Kedua :
Bila kamu nampak burung sedang minum air dari kolam, maka janganlah kamu lalu di sebelahnya sehingga menakutkannya. Biarkan ia dengan perasaan yang aman. Engkau carilah dengan itu ridha Allah, semoga Allah mengamankan kamu pada hari di mana, nyawa telah sampai di tenggorokan.

Ketiga :
Bila kamu hendak mengalihkan kucing yang sedang mengganggu di tengah jalan, elakkan dari membuatnya terkejut. Carilah dengan itu ridha Allah. Semoga Allah memelihara engkau dari kematian yang mengejut.

Keempat :
Bila engkau terpaksa membuang sisa atau bekas makanan, jadikanlah niat engkau hendak memberi makhluk lain makan. Carilah dengan itu ridha Allah. Semoga Allah mengaruniakan engkau rezeki dari jalan yang tak disangka.

Bila engkau berniat menyebarkan perkataan-perkataan ini, niatkanlah dengannya kebaikan, semoga Allah melepaskan engkau dengannya kesusahan dari kesusahan dunia dan akhirat.

Oleh itu, buatlah kebaikan walau sekecil apapun karena engkau tidak akan tau amalan mana yang dapat memasukkan engkau ke surga Allah SWT seluas langit dan bumi.```

*(Syeikh Mutawalli Asy-ya'rowi Rohimahullah)*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia