Langsung ke konten utama

Menurut Prof. Dr. HAMKA

_(H. Abdul Malik Karim Amarullah)._

_Jika ingin melihat ORANG ISLAM datanglah ke Masjid pada Iedul FITRI DAN IEDUL ADHA_

Tetapi . . . .

7Jika ingin melihat orang yang BERIMAN....
Datanglah ke Masjid di waktu SUBUH...

Itulah BEDA antara
ORANG ISLAM
dengan
ORANG BERIMAN...

SESUNGGUHNYA.....
SUBUH ITU HAKIKAT DIRI

□  Jika Subuhnya senantiasa
     dipelihara....
     Itu tanda akan Selamat
     dari neraka.

□  Jika Subuhnya tiada dia
     tinggal.....
     Allah melindunginya dari
     segala arah.

□  Jika Subuhnya didahului
     dengan Sunat....
     Pasti seluruh dunia beserta
     isinya, dia dapat.

□  Jika Subuhnya bergelap-gelap
     menuju Musholla.....
     Di kegelapan akhirat ia
     dapatkan cahaya.

□  Jika Subuh hingga awal Dhuha
     (Isyroq) berwirid pula......
     Mendapat pahala
     Umrah dan Haji sempurna.

Namun . . .

□  Jika Subuhnya tiada dijaga.
     Maka pada wajahnya tiada
     cahaya.

□  Jika Subuhnya sengaja
     terlupa.....
     Tanda Imannya tiada
     bernyawa....

□  Jika Subuhnya terasa
     berat.....
     Tanda munafiq sudah
     mendekat....

□  Jika Subuh tiada peduli....
     Tanda Iman menghampiri
     mati....

□  Jika Subuhnya tiada
     berjama’ah....
     Tanda hidupnya akan hilang
     barokah.

□  Jika Subuhnya tiada
     ke Masjid.....
     Tanda imannya ada penyakit.

□  Jika Subuhnya selalu
     terlewat....
     Tanda imannya semakin
     cacat....

□  Jika Subuhnya diakhir
     waktu.....
     Tanda iman semakin
     kelabu....

□  Jika Subuhnya hari sudah
     siang.....
     Tanda rezekinya sudah hilang...

□  Jika di waktu subuh masih
     mendengkur.....
     Tanda syaitan memeluknya
     dalam tidur.

- والله اعلم -

Tidak perlu dibagikan jika anda tidak butuh pahala dan kecintaan Allah Ta'ala....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia