Langsung ke konten utama

CIRI-CIRI ORANG YANG MENDAPAT HIDAYAH ALLAH

📌1⃣7⃣ *CIRI-CIRI ORANG YANG MENDAPAT HIDAYAH ALLAH* ⏬

*➡1. Dipahamkan perkara agama, dapat membedakan mana yang sesuai Al-Qur'an dan Hadits (Sunnah Rosululloh & sunnah Khulafaur Rasyidin).*

➡2. Mulai mencari-cari (haus) kajian ilmu agama, senang menghadiri majlis ta'lim, senang mendengarkan ceramah agama, senang mempelajari Al Qur'an dan Hadits.

*➡3. Membenahi ibadah sholatnya sesuai sifat sholat Nabi dan sunnah-sunnahnya, membenahi cara wudhu'nya dan bacaan dzikir usai sholatnya dan lainnya.*

➡4. Mulai menanyakan / mencari apa dalil dari suatu ibadah, tidak pernah lagi _Taqlid Buta,_ tidak mau lagi ikut-ikutan saja.

*➡5. Membenahi bacaan Al Qur'an-nya dan menambah hafalannya dengan niat bisa hafal al-Qur'an.*

➡6. Mulai berpenampilan sebagai seorang Mukmin. Bagi pria berjenggot dan bercelana diatas mata kaki (tidak isbal). Bagi wanita memakai hijab Syar'i.

*➡7. Selalu sholat fardhu di awal waktu. Bagi laki-laki selalu sholat fardhu berjamaah di Masjid kecuali ada udzur syar'i. Bagi Perempuan sholat fardhu di rumah.*

➡8. Semakin giat mengerjakan sholat sunnah, terutama sunnah rawatib, tahajud, witir, dhuha, dll.

*➡9. Menjauhi dan meninggalkan perkara agama yang bid'ah dan syubhat*

➡10. Mulai rajin bersedekah walaupun sedikit dan meninggalkan Riba. Bagi laki-laki langsung berhenti merokok. Bagi perempuan langsung meninggalkan ghibah.

*➡11. Tidak mengenyangkan perut saat makan minum, khawatir ibadah sholatnya akan terganggu. Mulai mengemari memakan buah kurma dan apa pun yang disukai Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam.*

➡12. Seringkali terbangun sendiri di sepertiga akhir malam, Qiyamul Lail.

*➡13. Mulai menjalankan sunnah Rasulullah di kehidupan sehari-hari, menghafal doa masuk keluar rumah/ masjid/ kamar mandi, doa makan minum/ tidur bangun/ naik kendaraan, dsb.*

➡14. Tidak mau lagi bersalaman dengan orang-orang yang bukan Mahramnya. Bagi laki-laki menundukkan pandangannya terhadap wanita. Bagi perempuan tidak mengunakan parfum yang berlebihan dan membantu kaum lelaki dalam menjaga pandangannya.

*➡15. Sering mengingat Mati, bertambah baguslah persiapannya. Menanggalkan ilmu tenaga dalamnya dan semua ilmu bantuan dari JIN, hanya hafalan Al Qur'an dan pengetahuan Hadits pegangannya.*

➡16. Selalu berbicara diatas kebenaran, menyampaikan yang benar, menjauhi debat _(apalagi debat kusir dengan orang-orang Jahil/ Bodoh)_

*➡ 17. Sangat senang berada di bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan.*

🔴 Yang mana poin-poinmu saudaraku, hitunglah sendiri di dalam hati kemudian tambahkan/ tingkatkan ketakwaanmu. Tapi, ingat... rahasiakan ketakwaanmu hanya kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

💧 _Semoga Alloh senantiasa memberikan Hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin._

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia