Langsung ke konten utama

Muhasabah/Evaluasi Diri

ONE DAY ONE HADIST
Selasa, 1 Januari 2019 / 25 Robii'ul Akhir 1440

وفي رواية قيل:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

Dalam sebuah riwayat dikatakan:
“Siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka dialah orang beruntung. Siapa yang hari ini sam dengan hari kemarin, maka dialah orang tertipu. Siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka dialah orang yang terlaknat”.[Hr Baihaqi]

Derajat hadits diatas ada yang mengatakan maudhuu’ (palsu) ada menyatakan dha’if namun ada hadits yang derajatnya marfuu’ yang memiliki arti mirip dengan hadits diatas

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Perubahan itu mesti dan niscaya. Sesuatu yang stagnan lebih cenderung hilang ditelan jaman. Sementara yang lain melakukan inovasi pada bisnisnya, ia malah diam di tempat tidak melakukan lompatan apapun, maka bisnisnya bisa dipastikan akan berhenti.
2- Seperti halnya air. Air yang tidak mengalir merupakan sarang nyaman bagi bakteri dan kuman-kuman jahat. Warnanya pun akan berubah menjadi hijau. Pertanda bakteri dan kuman sudah mendiami rumah barunya itu. Begitu pun dengan diri kita. Jika tidak mengalir melakukan perubahan, maka yang ada adalah diri kita dihinggapi “kuman” dan “bakteri” kesuksesan. Alhasil, sukses yang diharapkan hanya sebuah harapan yang disangsikan perwujudannya.
3- Lalu, apa yang harus dirubah? Banyak. Kita bahas tiga saja.
a- Wawasan dan ilmu. Sudah menjadi tradisi bahwa salah satu penyokong kesuksesan adalah berwawasan dan berilmu sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Berbisnis dengan ilmu itu lebih mengutungkan ketimbang berbisnis apa adanya kita. Membangun rumah dengan ilmu hasilnya lebih indah dan lebih efektif pula budget-nya. Apappun, dengan ilmu akan mudah diraih. Ini pasti!
b- Sikap. Merubah malas menjadi semangat, sangat penting. Merubah bodoh menjadi pintar dan cerdas, sangat penitng. Merubah pelit menjadi dermawan, sangat mesti. Jika kamu selalu bangun kesiangan, mulai saat ini bangun harus di awal waktu. Jika kamu saat ini ketergantungan kepada orang tua, menjadi mandiri dan berdikari adalah sikap hebat. Intinya, lakukan perubahan dalam sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku yang baik selalu menghadirkan sesuatu yang baik.
b- Ibadah. Ibadah perlu perubahan. Seperti disurat dalam sebuah riwayat di muka, ada tiga tipe orang dalam amliah hariannya. Yaitu (1)rabih, orang yang beruntung karena kualitas dan kuantitas amalnya lebih baik dari sebelumnya, (2)maghbun, orang yang tertipu karena kualitas dan kuantitas amlanya tidak lebih baik dari sebelumnya, stagnan; dan (3) mal’un, orang terlaknat karena amal-amalnya hari ini lebih buruk.
4- Jadi, kesimpulannya adalah orang yang mau merubah nasib seharusnya ia merubah keadaan diri saat ini yang mencakup tiga aspek tadi, yaitu ilmu, sikap dan ibadah. Sejatinya, perubahan yang sudah dilakukan akan mengantarkan pelakunya ke lembah kesuksesan dan kebahagiaan.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:

1- Karena kita tidak tahu kapan ajal datang, maka idealnya kita melakukan evaluasi itu setiap saat, atau kalau tidak setiap hari, setiap minggu, setiap bulan atau sekurang-kurangnya setahun sekali, seperti sekarang ini

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.[Al Hasyr:18]

2- Jangan sampai terlambat kita memperbaiki diri, karena hidup di dunia ini hanya sekali tak pernah terulang lagi. Dikatakan dalam al-Qur’an pernah ada orang yang menjerit meminta diperpanjang umum untuk menebus dosa dan menambah amal saleh, Allah tidak akan mengabulkannya.

رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنْ الصَّالِحِينَ..وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal matiku - ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang soleh ".
Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan.[Al Munafikun: 10-11].Lr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia