Langsung ke konten utama

Keutamaan Shalat Sunnah Qobliyah Dzuhur Dan Ba'diyah Dzuhur

shalat sunnah qobliyah Dzuhur dan ba'diyah Dzuhur termasuk shalat sunnah rawatib yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali ketika beliau sedang bepergian jauh (musafir).

🍂🍂🍂
Shalat rawatib Dzuhur dapat dikerjakan dengan 3 cara berikut:
✅ Shalat 4 rakaat sebelum dan 4 rakaat sesudahnya.
✅ Shalat 4 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya.
✅ Shalat 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya.

🌴🌴🌴
Shalat sunnah empat rakaat ini dikerjakan dua rakaat-dua rakaat atau dengan dua kali salam.

🍁🍁🍁
Ada fadhilah khusus bagi siapa saja yang mengerjakan shalat rawatib Dzuhur delapan rakaat, yaitu empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat setelahnya.

🌳🌳🌳
Siapa yang menjaga delapan rakaat ini, niscaya Allah ta'ala selamatkan dia dari api neraka.

🌷🌷🌷
Ummu Habibah radliallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

_“Barangsiapa menjaga shalat 4 rakaat sebelum zhuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan neraka baginya.”_ *(HR. Tirmidzi, no. 428; Ibnu Majah, no. 1160, shahih)*

☘️☘️☘️
Maka marilah kita manfaatkan umur kita dengan mengerjakan amal-amal shalih yang dapat menyelamatkan kita dari api neraka.

👍 Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini. Ajak serta kerabat dan rekan untuk bergabung dalam layanan SM.

🌿🌿🌿
*Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)*
Registrasi Ketik: "Daftar" kirim ke WA SM Center:  +62 858 2634 8545
Join Telegram t.me/shirotulmustaqim
Instagram.com/shirotulmustaqimid
www.shirotulmustaqim.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia