Langsung ke konten utama

8 Keutamaan Ar Rahman yang Luar Biasa*

┏🌺🍃●●━━━━━━━━━━━━┓
           Ⓜedia Dakwah*
┗━━━━━━━━━━━━●●🌺🍃┛
                    ـ֓҉ऺـ༻❁༻​  ﷽   ༺❁༺ـ֓҉ऺ
_______________________________________________

Surat Ar Rahman dikenal dengan nama Arus Al Quran, yang secara harfiyah berarti pengantin Al Quran. Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda :

“Segala sesuatu memiliki pengantin, dan pengantinnya Al Quran adalah Ar Rahman.” , penamaan itu karena indahnya surah ini dan karena didalamnya terdapat sekian kali pengulangan ayat fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma Tukadziban, yang diibaratkan dengan aneka hiasan yang dipakai oleh pengantin.

Ar Rahman sendiri adalah Nama Allah yang berarti “Maha Pemberi nikmat dunia dan akhirat.”. begitu Rahmannya Allah sampai Allah mengkhususkan Ar Rahman dalam satu surat yang indah. Pengingat untuk manusia akan banyaknya nikmat Allah yang terlupa. Tema dalam surat ini adalah uraian tentang nikmat Allah yang bermula dari Nikmat terbesar yaitu Al Quran. Thabathaba’i berpendapat bahwa surah ini mengandung isyarat tentang ciptaan Allah dengan sekian banyak bagian-bagiannya di langit dan di Bumi, darat dan laut, manusia dan jin, di mana Allah mengatur semua itu dalam satu pengaturan yang bermanfaat bagi manusia dan jin. Bermanfaat pula untuk hidup mereka di dunia dan akhirat.

Keutamaan Ar Rahman pun sangat banyak. Berikut rinciannya:

1. Ar Rahman dapat membantu kita untuk memperbanyak memuji Allah

Kata “Ar Rahman” sendiri telah membantu kita memuji Allah dengan makna bahwa Allah Maha Pemurah. Apalagi jika membaca Ar Rahman dengan sepenuh hati berserah diri kepada Allah. Betapa banyak keutamaan yang akan kita dapat.

2. Mengingatkan bahwa Allah memiliki sifat Ar Rahman

Isi surat Ar Rahman adalah penjabaran segala nikmat Allah yang sangat banyak. Pun menjelaskan bahwa Allah Ar Rahman. Sehingga mengingatkan kita untuk bersifat kasih sayang pula terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk.
3. Mengingatkan kita untuk tidak mengkufuri nikmat

Telah dijelaskan bahwa ayat Ar Rahman menjabarkan banyak nikmat. Diantaranya ayat ke 3 “telah menciptakan manusia”. jika kita membaca dengan sepenuh hati, kita tidak akan lagi mengkufuri nikmat karena hidup kita adalah berkat Allah. Kita adalah ciptaan Allah yang segala dalam hidup adalah diberi olehNya.

4. Mengingatkan bahwa ada makhluk lain selain manusia yang beribadah pada Allah

Yaitu Jin yang juga memiliki nabi Muhammad sebagai Rasul. Bahwa ciptaan Allah tidak hanya terbatas pada sesuatu yang tampak. Kerajaan Jin dan alam-alam yang tidak tampak pun Allah lah yang menciptakan.

Jabir berkata: Nabi Muhammad keluar menemui para sahabatnya, lalu beliau membacakan kepada mereka surah Ar Rahman dari awal hingga akhirsurah, dan mereka semua terdiam. Beliau berkata: “aku telah membacakannya kepada Jin pada malam berkumpulnya mereka, dan mereka meresponnya dengan jawaban yang lebih baik dibandingkan kalian semua. Saat aku sampai pada ayat fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma Tukadziban(maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)mereka berkata kami tidak mendustakan apapun dari kenikmatan yang Engkau berikan, bagi Mu segala Puji.” (H.R. Tirmidzi)

Dalam hadits ini Nabi Muhammad mengajarkan kepada sahabatnya bagaimana caranya memikirkan dan merenungkan Al Quran; ketika mereka mendengar suatu ayat didalamnya mengandung pertanyaan. Al Thibbi berkata diamnya sahabat yang mendengar bacaan Nabi sama dengan jawaban yang baik. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Ibnu Al Malik yang berkata diamnya mereka kedudukannya sama dengan pengakuan mereka bahwa dari bangsa jin dan manusia ada yang mendustakan ayat-ayat Allah. Namun, dari bangsa jin menyangkal adanya pendustaan mereka terhadap Allah.

5. Mengingatkan bahwa manusia adalah pelupa

Pengulangan ayat “fabiayyi aalaa’i Robbikuma tukadziban” adalah untuk mengingatkan bahwa manusia adalah pelupa. Ayat tersebut adalah kalimat tanya yang menuntut jawaban manusia yang mengingat ketika membaca ayat itu.

6. Diridhoi oleh Allah atas nikmat apa saja yang diberikan pada kita

Dalam tafsir Ats Tsaqolayn, Rasulullah SAW bersabda: “barang siapa membaca surat Ar Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya.” Hadits tersebut semakin menguatkan keutamaan surat Ar Rahman.

7. Matinya orang yang membaca Ar Rahman seperti Syahid

Dalam Tsawabul A’mal, dijelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda: “barang siapa membaca Ar Rahman, dan ketika membaca kalimat fabiayyi aala’i Robbikuma tukadzibaan kemudian jika dia mengucapkan: tidak ada satupun nikmatMu dari Tuhanku yang aku dustakan, maka jika membacanya di malam hari kemudian mati, maka matinya seperti mati syahid, jika membacanya di siang hari kemudian ia mati, maka matinya seperti mati syahid.” (diriwayatkan oleh Imam Ja’far)

Hadits diatas sangat jelas sekali bahwa Ar Rahman membuat pembacanya mati seolah syahid. Hasits tersebut juga mengingatkan kita untuk membaca Ar Rahman dalam dua waktu, yaitu siang dan malam.

8. Mendapat Syafaat di hari kiamat

Rasulullah bersabda: “jangan tinggalkan membaca surat Ar Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhan bersamanya(Ar Rahman) pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia  yang paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri dihadapan Allah yang paling dekat denganNya selainnya. Pada saat itu Allah berfirman: soapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu? Dia menjawab: Ya Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjdi putih. Dan ia berkata kepada mereka: berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian. Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka. Lalau ia berkata kepada mereka: masuklah kalian ke surga, dan tinggallah didalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.”
*Wallohu'alam bishowab*
_______________________________________________
                         *Semoga bermanfaat*              
              •┈•●●●◎❅❀❦❖❖❦❀❅◎●●●•┈•

Komentar

Populer

semanagat KERJANYA

Ibn Khaldun dalam Muqaddimah sudah menulis sebuah hukum sosial yang tragis: "Ketika negara masih kokoh, pajak sedikit namun hasilnya banyak. Tetapi ketika negara lemah, pajak diperbanyak, dan hasilnya justru semakin berkurang. Sebab rakyat tak lagi mampu menanggung beban." Ironinya, teori ini kini terbukti di depan mata. Pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, pungutan diperluas, tetapi kesejahteraan rakyat tetap jalan di tempat. Sementara kelas istana justru semakin bugar dengan fasilitas, tunjangan, dan gaya hidup yang tak pernah mengenal kata hemat. Padahal, dalam tradisi fikih, prinsip penarikan pajak harus berlandaskan keadilan (al-‘adl fi at-taklīf). Imam al-Mawardi dalam al-Ahkām as-Sulthāniyyah menegaskan, harta rakyat tidak boleh dipungut kecuali dengan hak yang jelas dan untuk kemaslahatan yang nyata. Sebab itu, ‘Umar bin Khattab RA menolak menambah beban rakyat meskipun kas negara menipis, dengan kalimat yang tegas: "Aku tidak akan mempertemukan mereka...

pengemudi ojol

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tulang punggung 7 anggota keluarganya, wafat setelah dilindas kendaraan taktis Brimob. Hidup sederhana di kontrakan sempit 3x11 meter, tapi semangat juangnya begitu luas: menafkahi orang tua, adik, dan keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Affan sudah mengajarkan arti sabda itu dengan pengorbanannya. Doa terbaik untuk Affan. Semoga Allah lapangkan kuburnya, angkat derajatnya, dan jadikan perjuangannya sebagai cahaya untuk keluarganya.

hanya cemilan

 Ilmu yang kita dapat dari media sosial itu ibarat camilan — mengenyangkan sebentar tapi cepat habis dan tak jarang banyak gizinya hilang. Ilmu dari buku memang lebih baik, tapi seringkali hanya seperti makanan instan — praktis, tetapi tak selalu lengkap nutrisinya. Adapun ilmu yang diambil dari guru yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ, itulah makanan pokok yang benar-benar menghidupi hati dan akal. Imam Malik رحمه الله pernah berkata: "إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم" "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian." Belajar langsung kepada guru bukan hanya soal mendapatkan materi pelajaran, tapi juga warisan adab, pemahaman kontekstual, dan keberkahan sanad. Rasulullah ﷺ bersabda: "إنما العلم بالتعلم" (رواه البخاري في الأدب المفرد) "Sesungguhnya ilmu itu hanya didapat dengan belajar (secara langsung)." Ilmu yang bergizi adalah yang memberi kekuatan im...

𝐊𝐄𝐓𝐀𝐌𝐏𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐆𝐈𝐍𝐃𝐀 𝐍𝐀𝐁𝐈 ﷺ

Kesempurnaan serta ketampanan wajah Sayyiduna Muhammad ﷺ diperincikan oleh para Sahabat رضوان الله عليهم أجمعين dengan pelbagai sifat yang menunjukkan keagungan Baginda ﷺ. Mengagumkan setiap mata yang melihat, tidak mengira jantina,umur, mahupun kawan ataupun musuh. Kata Sayyiduna Ali Bin Abi Talib r.a: “Sesiapa yang melihat Baginda (buat kali pertama) pasti akan tertunduk kerana kehebatan Baginda ﷺ, sedangkan sesiapa yang telah terbiasa bergaul dengan Baginda akan jatuh cinta.” (HR Tirmidzi) اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Dakwah Mauidzah al-hasanah (nasihat yang baik)

  Nasihat yang baik maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan huhasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, mnghindari sikap kasar dan tidak boleh mencaci/menyebut kesalahan madu, tehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subyek dakwah. Imam Syaukani dikutip oleh Ali Musthafa Yakub menyatakan bahwa Mauidzah al-hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat yang baik mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga dapat membenarkan apa yang di sampaikan. dalam segala aspeknya.  Sikap lemah lembut (pengaruh) memghindari sikap egoisme adalah warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang yang melancarkan ide-idenya untuk menggerakkan orang lain secara persuasif dan bahkan koersive(memaksa).  Caranya dengan memenga...

CONTOH UNDANGAN SHALAT JENAZAH

_*UNDANGAN SHALAT JENAZAH *===========================* *إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَِـــــــــــيْهِ رَاجِـــــــــــعُون* *_TELAH MENINGGAL DUNIA SEORANG PEREMPUAN :_* *NAMA : .................* *UMUR : ...................*  *ALAMAT : ................)*  *KELUARGA : ..............* *MENINGGAL DUNIA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M. JAM : 03.00 WITA.* *DI SHALATKAN PADA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M.*  *WAKTU : BA'DA SHALAT MAGRIB.* *TEMPAT : RUANG INDUK MASJID * *DIMAKAMKAN : ALKAH KELUARGA, * *ATAS NAMA KELUARGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH IKUT MENSHALATKAN JENAZAH, MOHON MAAF ATAS KESALAHAN SEMASA HIDUP DAN BILA ADA TERKAIT HUTANG PIUTANG SEGERA HUBUNGI PIHAK KELUARGA* *اللهم اغفر لها، وارحمها وعافها، واعف عنها، ووسع مدخلها، واغسلها بالماء والثلج والبرد، ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدلها دارا خيرا من دارها، وأهلا خيرا من أهلها، وأدخلها الجنة، وقها فتنة القبر وعذاب النار* *جزا كم الله خيرا*

Berikut contoh naskah pembawa acara (MC) untuk acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dengan susunan yang umum digunakan:

MC: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washalatu wasalamu ‘ala asyrafil anbiya-i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du. Yang terhormat para alim ulama, tokoh masyarakat, serta seluruh tamu undangan yang dirahmati Allah. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dalam keadaan sehat wal afiat. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman. Hadirin yang berbahagia, Sebelum kita memulai acara, izinkan saya membacakan susunan acara pada hari ini: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an 3. Kata Sambutan dari Tuan Rumah 4. Ceramah Singkat tentang Aqiqah dan Pemberian Nama 5. Pembacaan Doa 6. Makan Bersama 7. P...