Langsung ke konten utama

Perkara Sebelum Tidur

*Empat Perkara Sebelum Tidur*

    Baginda Rasulullah SAW bersabda kepada istrinya, Sayyidah 'Aisyah binti Sayyidina Abubakar Ash-Shiddiq Ra: 'Wahai 'Aisyah, janganlah engkau tidur sebelum melakukan 4 (empat) perkara:

• Sebelum mengkhatamkan al-Qur'an

• Sebelum membuat para Nabi
  memberimu syafa'at di hari Akhir

• Sebelum para Muslimin meridhaimu

• Sebelum engkau laksanakan haji
  dan umrah'

   Dengan penuh keheranan, Sayyidah 'Aisyah bertanya: 'Wahai Rasulullah, bagaimana aku dapat melaksanakan 4 (empat) perkara seketika?'

   Kemudian Baginda Nabi Muhammad SAW tersenyum dan bersabda:

• Ketika engkau hendak tidur bacalah
  Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 (tiga)
  kali, maka pahalanya dicatat setara
  dengan mengkhatamkan al-Qur'an
  seluruhnya

• Bacalah shalawat kepadaku serta
  para Nabi sebelumku, maka kami
  semua akan memberimu syafa'at di
  hari Kiamat

• Beristighfarlah kepada kaum
  Muslimin, maka mereka akan
  meridhaimu

• Perbanyaklah bertasbih, bertahmid,
  bertakbir dan bertahlil, maka
  seakan-akan engkau telah
  melaksanakan ibadah haji dan
  umrah'

*ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ*
.
[ _al-Hadits_ ]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia