Langsung ke konten utama

Laki laki adalah seorang pemimpin

Laki-laki adalah seorang pemimpin atau imam. Lelaki wajib mengingatkan, membimbing, dan menuntun ke jalan yang benar yaitu jalan yang ridhai Allah. Di akhirat kelak setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya di pengadilan Allah kelak.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
.
Berikut inilah golongan lelaki yang dapat ditarik ke dalam neraka oleh wanita: .
.
1️⃣ Ayahnya
.
Seorang ayah memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi seseorang yang baik. Apabila seorang ayah memiliki anak perempuan, namun ia mengabaikan anak perempuannya itu dengan tidak memberikan pendidikan agama seperti shalat, mengaji, membiarkan anak perempuannya itu tidak menutup auratnya dan sebagainya. maka sang ayah akan ditarik ke neraka oleh anaknya dan dijadikan bahan bakar neraka jahanam karena ia tidak menjaga amanahnya dengan benar.
.
2️⃣ Suaminya
.
Apabila seorang suami tidak mendidik istinya sehingga ia membiarkan istrinya menampakan perhiasan kepada selain muhrimnya, meninggalkan kewajiban shalat, puasa dan lain sebagainya. Maka ia akan ditarik oleh istrinya ke neraka.
.
3️⃣ Kakak Laki-lakinya (Walinya)
.
Secara otomatis tanggungjawab menjaga kehormatan wanita dan keluarga ibunya jatuh kepada saudara laki-laki tertua, apabila ayahnya sudah tidak ada. Apabila ia hanya mementingkan keluarganya saja dan membiarkan adik perempuannya saat melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, maka ia akan ditarik oleh adiknya di akhirat kelak.
.
4️⃣ Anak laki-lakinya
.
Seorang anak tidak menasihati terhadap ibunya dan keluarganya tentang Islam, maka anak itu akan dimintai pertangungjawaban di akhirat kelak, Wallahua’lam Bisshawab.
.
Boleh tag sahabat, teman dan suamimu..💕💕
_
Semoga bermanfaat #TulusBerhijrah
.
Supported by: @tulusberhijrah
Media Berbagi, Inspirasi dan Motivasi
FOLLOW⤵⤵
➡@duniabershalawat @the_istiqamah 👈 💕
➡@duniabershalawat @the_istiqamah 👈 💕

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia