Langsung ke konten utama

Pentingnya Amalan Batin

ONE DAY ONE HADIST
Kamis, 18 Oktober 2018 / 9 Shafar 1440

عن عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنْ الْأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ قَالَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ(البخاري)

Dari 'Aisyah radhiyallah anha berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam:
Para tentara akan berperang untuk merusak ka’bah, maka ketika tentara sudah sampai di tanah baida’, mereka di masukkan ke tanah dari yang terdepan sampai yang terakhir. Aisah berkata: saya berkata hai rasulullah, bagaimana mereka dimasukkan ke tanah dari  yang terdepan sampai yang terakhir dan didalamnya terdapat pasar mereka, dan orang yang bukan golongan mereka. Nabi bersabda: mereka dimasukkan ketanah (dirusak) dari awal hingga akhir kemudian mereka dibangunkan sesuai dengan niat mereka (Bukhori).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Orang yang merusak atau menantang Allah akan hancur.
2- Dalam hadits ini lafadhnya praktis yaitu orang yang ingin menghancurkan ka’bah yang merupakan kiblat manusia untuk menyembah Allah.
3- Hadits ini juga menunjukkan bahwa niat merupakan sesuatu hal yang penting dalam setiap perjalanan manusia.
4- Orang sama-sama menuju ke tempat yang sama akan tetapi niatnya berbeda  maka akan menjadikan pandangan Allah berbeda terhadap kedua orang tersebut.
5- Dalam hadits ini juga secara tidak langsung menyatakan bahwa Allah memandang batin seseorang dari pada fisik dan tempatnya.
6- Hal itu terbukti bahwa orang yang niatnya berbeda yang berada di tengah-tengah tentara perusak akan dibangkitkan lagi.
7- Jika seorang manusia berniat akan melakukan sesuatu haruslah ikhlas karena Allah dan semata-mata untuk mencari ridhonya.
8- Maka jika manusia ikhlas dalam niat dan melakukan sesuatu, amal yang kecil akan lebih berharga dimata Allah daripada amal yang besar tapi tanpa niat yang ikhlas.
9- Namun orang yang ikhlas tersebut berada dalam kekawatiran yang amat besar. Jika tergelincir sedikit niatnya maka hancurlah ikhlasnya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Allah Swt. memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia mengetahui semua yang tersembunyi dan semua yang tampak, dan bahwa tiada yang samar bagi Allah suatu hal pun dari mereka, melainkan Dia mengetahuinya dan meliputi mereka dalam semua keadaan, zaman, hari-hari, jam dan detik-detik mereka, serta mengetahui semua yang ada di bumi dan di langit. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya walau seberat zarrah, dan bahkan yang lebih kecil lagi dari itu di semua kawasan bumi, laut, dan bukit-bukit.

قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ،

Katakanlah, Jika kalian menyembunyikan apa yang ada dalam hati kalian atau kalian melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

2- Allah menegaskan bahwa orang-orang yang ber-nahi munkar itu selamat, sedangkan orang-orang yang berbuat aniaya itu binasa. Adapun orang-orang yang bersikap diam, Allah Swt. tidak menyebutkan nasib mereka, karena setiap pembalasan itu disesuaikan dengan jenis pelanggarannya; sedangkan mereka yang bersikap diam bukanlah orang-orang yang berhak mendapat pujian, bukan pula orang-orang yang melakukan pelanggaran berat yang berhak untuk dicela.

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Maka ketika mereka melupakan (tidak menghiraukan) apa yang telah diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang daripada perbuatan jahat itu, dan Kami timpakan orang-orang yang zalim dengan azab seksa yang amat berat, disebabkan mereka berlaku fasik (derhaka).
[Surat Al-A'raf 165]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia