Langsung ke konten utama

MENGUBAH ISM MUFROD KE ISM TATSNIYAH

Cara Mengubah Isim Mufrad Ke Isim Tatsniyah | Isim tatsniyah adalah bentuk isim dari segi jumlahnya, dimana ia menunjukan pada bilangan dua misalnya “dua buku” “dua orang” dan lain-lain. Pada tulisan ini tidak akan menjelaskan apa itu isim tatsniyah lebih lanjut karena penjelasannya telah kita bahas pada tulisan sebelumnya tentang pengertian ism tasniyah pada tulisan sebelumnya, namun tulisan ini akan menjawab pertanyaan dari sobat pembaca tentang bagaimana caranya mengubah bentuk kalimat yang tadinya mufrad menjadi tatsniyah.

Pelajari juga : perbedaan antara ism mufrod, jamak, dan tasniyah.

Adapun cara mengubah isim mufrad ke isim tatsniyah adalah sebagai berikut :

Sebagaimana pengertiannya bahwa yang dimaksud dengan isim tatsniyah ialah lafadz yang menunjukan bilangan dua yang ditunjukan dengan memakai alif dan nun pada huruf akhirnya bila mana dalam keadaan rafa' kemudian menggunakan huruf iya dan nun bila dalam kedudukan nashab dan jar.

Dari pengertiannya sendiri sudah sangat jelas bahwa untuk membuat kalimat menjadi isim tatsniyah adalah dengan menambahkan alif dan nun ( ن + ا ) pada ujung kalimat tersebut jika kalimat tersebut kedudukannya rafa, namun jika kalimat tersebut kedudukannya nashab atau jar maka menggunakan ya dan nun ( ن + ي )

Contoh :

1. رَجُلَانِ فِى الفَصْلِ = Dua orang laki-laki di kelas (rafa’)

2. رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ فِى الفَصْلِ = Aku melihat dua orang laki-laki di dalam kelas (Nashab)

3. مَرَرْتًُ بِرَجُلَيْنِ = Aku melewati dua orang laki-laki (jar)

Kata رَجُلَانِ pada contoh nomor 1 menjadi i’rab rafa karena kedudukannya menjadi mubtada

Kata رَجُلَيْنِ pada contoh nomor 2 menjadi i’rab nashab karena kedudukannya menjadi maful bih.

Kata بِرَجُلَيْنِ pada contoh nomor 3 menjadi i’rab jar karena kedudukannya menjadi majrur dari huruf jar ب.

Dari penjelasan di atas kiranya sobat sudah bisa memahami bagaimana cara mengubah isim mufrad ke isim tatsniyah yaitu dengan cara seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Demikianlah jawaban mengenai bagaimana cara mengubah isim mufrad ke isim tatsniyah dalam kaidah ilmu nahwu bahasa arab. Wallahu A’lam Bishawaab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia