Langsung ke konten utama

Hadist Tentang PRASANGKA

ONE DAY ONE HADITH

Rabu, 4  Juli 2018 M / 20 Syawal 1439 H .

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

PRASANGKA

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari masalah, jangan  saling mendengki, jangan saling membelakangi, serta jangan saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."

(HR Bukhari No: 5604) St

Kandungan hadits

1.  Orang beriman dilarang  berprasangka buruk kepada orang lain karena prasangka buruk tersebut  mendorong kepada perbuatan menuduh tanpa bukti yang menjadi dosa besar.

2.  Islam menyuruh agar tidak berdiam diri jika kemungkaran terjadi di hadapan kita dengan mencegah dengan kekuatan legal atau menasihat kemampuan.

3. Seorang  muslim dilarang mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dengan tanpa tujuan yang benar secara syar'i.

4.  Setiap kita juga dilarang saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Berbeda tidak harus bermusuhan. Di negeri kita ini terdiri dari ratusan suku, ratusan bahasa, masing-masing mempunyai karakter dan sikap yang berbeda.

5. Satu jamaah, satu saudara, satu keluarga belum tentu pengetahuan, penghatan, dan tingkat keikhlasan nya sama.

5.  Setiap muslim dituntut agar berusaha menjaga tali persaudaraan sesama Muslim. Menjaga persaudaraan itu wajib seperti wajibnya shalat, puasa, dan haji dengan  menjauhi prasangka buruk, tidak mencari kelemahan dan aib orang lain, jangan berdengki, elakkan membenci, tidak membelakangkan orang lain dan bantu sahabat dengan mencegah dia dari melakukan maksiat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia