ONE DAY ONE HADIST
Rabu, 27 Juni 2018 / 13 Syawal 1439
Seseorang Bersama Orang yang Dicintainya
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال قال،
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ)
Dari Ibnu Mas'ud ia berkata: "Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah lalu berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat Rasul mengenai seorang yang mencintai sesuatu kaum, tetapi tidak pernah menemui kaum itu?" Rasulullah bersabda: "Seorang itu beserta orang yang dicintainya.
[Hadits tersebut adalah hadits sahih riwayat Bukhari (#6169) dan Muslim (#2640) ]
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Mencintai seseorang, golongan atau kelompok tertentu dapat dibagi menjadi tiga jenis:
1- Cinta ideologis dan keyakinan agama. Yakni, mencintai atau menyukai seseorang atau kelompok tertentu karena faktor ideologi dan keyakinan. Misalnya, mencintai ulama karena kesalihan dan ketaatannya pada ajaran agama. Atau, cinta pada Karl Marx karena menyukai ideologi atheis-nya. Maka, cinta seperti ini dapat membawanya berkumpul dengan orang yang dicintainya kelak di akhirat. Yang cinta Rasul dan ulama akan bersama Rasul dan para ulama di surga. Sedang yang cinta Karl Marx akan bersamanya kelak di neraka.
2- Cinta yang menyebabkan seseorang meniru dan meneladani perbuatan orang yang dicintainya. Misalnya, orang yang cinta seorang alim atau para ulama dan meneladani perbuatan mereka, maka dia akan masuk surga bersama para ulama. Sedangkan orang yanga cinta orang fasiq atau kafir lalu meniru perbuatan mereka yang maksiat maka dia akan disiksa sebagaimana mereka.
3- Cinta duniawi. Mencintai sesama manusia karena ada ikatan batin yang bersifat duniawi seperti kekerabatan, keuntungan materi, atau sebab-sebab duniawi lainnya. Misalnya anak muslim mencintai ibunya yang kafir atau anak muslim menyukai musik yang dinyanyikan non-muslim maka itu tidak menjadi sebab mereka akan dikumpulkan di akhirat. Jadi, kecintaan dan kesukaan yang bersifat duniawi dan tidak mempengaruhi orang itu untuk berbuat baik atau buruk maka tidak akan berakibat orang itu dikumpulkan bersama orang yang dicintai kelak di akhirat. Jadi, cinta jenis ketiga ini tidak masuk dalam makna hadits di atas.
2- Menyukai orang yang taat itu sudah mendapat pahala, menyukai mereka dan meniru perbuatan mereka akan membuat kita dikumpulkan di surga bersama mereka. Begitu juga, menyukai dan meniru perbuatan orang kafir dan fasiq yang terlarang akan membuat kita mendapat dosa. Adapun kesukaan yang bersifat duniawi tapi pada batas-batas tertentu yang tidak sampai membuat kita meniru perbuatan yang haram, maka itu tidak termasuk dalam makna hadits di atas.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran
- Menjadikan yang tidak pantas diidolakan
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. Dan mereka berkata: "Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” QS. Al Ahzab: 66-67.
Komentar
Posting Komentar