Langsung ke konten utama

Tentang Dzikir

*Anugerah Dzikir Untukmu*

  "Allah menganugerahkanmu 3 kemuliaan :

1. Dia membuatmu ingat kepada-Nya, jika bukan karena karunia-Nya, maka engkau tak layak atas melimpahnya dzikir kepada-Nya dalam diri.

2. Dia membuatmu diingat oleh-Nya, karena Dia menguatkan hubungan-Nya denganmu.

3. Dia membuatmu diingat di sisi-Nya, maka Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu."

  Sungguh, dzikir merupakan anugerah Allah SWT yang luar biasa. Allah memberi kesempatan kita untuk berdzikir adalah nikmat yang harus kita syukuri. Allah SWT berfirman, "Dialah yang memberimu rahmat dan karunia, sebagaimana kepada para Malaikat."

  Biasanya, kita memulai perjalanan batin dengan menanyakan sebab eksistensi ini, dan mengakhirinya dengan mengingat dan menyadari Sumber dari semua eksistensi.
Karunia berikutnya, Dia menempatkan kita dalam posisi penghambaan sehingga kita mengakui ketuhanan-Nya. Dan, karunia terbesar adalah Dia memilih kita berada dalam nur-Nya.

Syekh Ibnu Athi'illah _Al-Hikam_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia