Langsung ke konten utama

Menapaki Kehidupan Menuju Ridha Allah, In syaa Allah Berkah


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ.
ِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
" Siapa saja yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan siapa saja yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat." (QS.Asy-Syura : 20.)

Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
" “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yg luasnya seluas langit dan bumi yg disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,” …(Q.S. Ali Imran : 133)

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah
Kita ini Manusia Lemah

Fitrah insani kita memang tidak pernah cukup untuk membawa kita menuju jannah-Nya.

Ingatlah tidak cukup hanya menjadi “manusia biasa” untuk berlari dan berlomba menuju Surga.
Karena sifat dasar kita yang dikaruniakan Allah kepada kita, sungguh, sungguh hina lagi dina!!!

Makhluk apa lagi yang berani memikul amanah yang gunung dan langit menolaknya selain manusia!? Makhluk apa lagi yang dikatakan Tuhan penciptanya sll berada dalam kerugian kecuali orang2 tertentu saja!?

Benarlah umar r.a yang berkata “ yaa Allah, Engkau muliakan kami dengan iman dan islam”. Sungguh jika bukan karena keduanya, maka celakalah manusia

Mari kita telusuri, apa kata al-Quran tentang makhluk yang bernama manusia ini…
Ternyata kita itu makhluk yg LEMAH :
• GAMPANG TERPERDAYA;
• LALAI;
• PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR;
• BERSEDIH HATI;
• TERGESA-GESA;
• SUKA MEMBANTAH;
• SUKA BERLEBIH-LEBIHAN;
• PELUPA;
• SUKA BERKELUH-KESAH;
• KIKIR / BAKHIL;
• SUKA MENGKUFURI NIKMAT;
• DZALIM & BODOH;
• SUKA MENURUTI PRASANGKANYA;
• SUKA BERANGAN-ANGAN;

yah… itulah 15 sifat kita yang disebutkan dalam al-Quran.
Duh mengerikan bukan?

Namun jangan pernah menyerah pada nasib bukankah islam sudah memberikan solusi untuk segala sifat buruk kita ini. Sungguh nikmat iman dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan murah!!

Solusi pertama,
Tetap berpegang teguh kpd tali agama dan petunjuk2 dari Allah.

“Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” …. (Q.S al-Baqarah : 38)
.
Solusi kedua,
Tetaplah berada dlm ketaatan sesulit apapun situasi yg melanda.

Tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera menyambut amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin Rawahah untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang mut’ah ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi mendahuluinya.
“wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu meraihnya”

Solusi ketiga,
Jaga keimanan kita

Adalah hal yang wajar, iman kita naik turun dan berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika ia curhat kpd abu Bakar bhw ia termasuk org yg celaka.

Mengapa demikian?
karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka,
Rasulullah hanya tersenyum dan menjawab,
“selangkah demi selangkah Hanzalah!”

Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap memiliki trend yang menanjak. Disinilah mungkin loyalitas kita kpd Allah diuji. Apakah kita bisa, belajar mencintai Allah diatas
.
Solusi keempat,
Bersatu / Berjama’ah.

Kita itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah.
Disisa umur kita mari kita melangkah selangkah demi selangkah meninggalkan kehinaan menuju kemulian berbekal nikmat iman dan islam dengan berpegang teguh pada tali agama; istiqomah didalam ketaatan; menjaga keimanan dan bersama kita mengerjakan kebaikan meraih keridhaan-Nya.
InsyaAllah kita bisa. Barakallah

Semoga uraian singkat ini ada manfa'atnya utk menyadarkan diri kita yg serba banyak kekurangan dan kelemahan, dan bermohon kepada Allah smg kita termasuk hamba-Nya yg mendapatkan curahan rahmat dan 'inayah-Nya. Aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia