Langsung ke konten utama

Kematian

*Lahir dan Mati Tak Jauh Berbeda…*

Dirimu sungguh unik wahai anak manusia…

Saat dilahirkan, engkau tak tau siapa yang mengeluarkanmu dari rahim ibumu..

Saat mati, engkau tidak tau siapa yang memasukkanmu ke dalam liang kubur (secara dhohir)..

Ketika lahir engkau dibersihkan dan dimandikan..

Saat mati pun engkau dibersihkan dan dimandikan..

Kau tak pernah tau siapa yang tersenyum bahagia di hari kelahiranmu..

Kau juga tak mengerti siapa yang menangis di hari kematianmu..

Di perut ibumu, engkau terjepit di tempat yang sempit dan gelap..

Dan ketika mati engkau pun terjepit di tanah yang sempit dan gelap..

Ketika engkau dilahirkan, mereka menutupimu dengan kain…

Di hari kematianmu, engkau pun akan dikafani..

Ketika engkau beranjak dewasa, mereka akan menanyakan kabar dan prestasimu..

Namun ketika engkau mati, tidak ada pertanyaan yang kau terima kecuali tentang amalmu..

Ohh… Alangkah dekatnya hari itu..

Karena itu jangan pernah membanggakan harta atau ilmu yang kita miliki. Sungguh kita lahir dalam keadaan kosong dan tak memiliki apa-apa. Lalu Allah memberikan semua kenikmatan ini.

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS.An-Nahl:78)

Maka jangan pernah berbangga dengan apa yang kita miliki. Hanya amal yang akan bernilai untuk kehidupan kita nanti.

Semoga bermanfaat….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia