Langsung ke konten utama

BANYAK PENGIKUT, BANYAK UJIAN.

Diantara ujian bagi orang yang mempunyai banyak pengikut dan banyak orang yang menghadiri majlis ta'limnya adalah sifat BANGGA DIRI ( ujub ).

Al-Imam Sufyan ats-Tsauri berkata :

Tidak ada seorang alim yang besar pengajiannya dan banyak orang yang hadir dalam pengajiannya kecuali bisa dipastikan sifat bangga diri ( ujub ) akan mengetuk dan masuk ke dalam jiwanya.

Pernah suatu hari Imam Hasan al-Basri berjalan melewati Imam Thowus yang tengah mengajarkan hadist di Masjidil Haram. Banyak orang yang mengahadiri pengajiannya. Lantas Imam Hasan al-Basri mendekati Thowus sambil membisikan beberapa kata  ke telinganya : "Jika dirimu merasa bangga diri ( ujub ), berdirilah dari  majlis ini. Dengan segera Imam Thowus meninggalkan majlisnya."

Dikisahkan pula pada suatu hari Imam Ibrahim bin Adham melewati majlis Imam Bisyir al-Chafi yang sangat besar. Lantas Imam Ibrahim bin Adham mengingkarinya dan berkata : "Seandainya majlis yang besar ini dipimpin oleh salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, pasti dia akan merasa khawatir terhinggapi sifat ujub/bangga diri."

Wallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia