Langsung ke konten utama

7 Nasehat Hikmah dari Syekh Jalaluddin Rumi

1. Dalam hal kedermawanan dan menolong orang, jadilah seperti sungai.
_(Biarkan mengalir memberi manfaat tak henti-henti dan tanpa mengharap kembali)_

2. Dalam kasih sayang dan berkah, jadilah seperti matahari.
_(Berilah kehangatan kepada siapa saja meski tidak diucapkan terima kasih)_

3. Dalam menutupi aib orang lain, jadilah seperti malam.
_(Tutupi semua aib dan rahasia orang rapat-rapat, tanpa pernah membocorkannya)_

4. Dalam keadaan marah dan murka, jadilah seperti orang mati.
_(Diamlah, jangan lakukan apa pun, agar tidak menimbulkan kesalahan dan menyesal kemudian. Marah-marah adalah permulaan gila yang berakhir penyesalan)_

5. Dalam hal kesederhanaan dan kerendah hatian, jadilah seperti bumi.
_(Selalu rendah hatilah seperti bumi yang menempatkan diri di bawah dan meninggikan yang lain)_

6. Dalam hal toleransi, jadilah seperti laut.
_(Berlapang dada seluas-luasnya dan siap menampung pandangan-pandangan yang berbeda dengan tetap berpegang teguh dengan keyakinan)_

7. Tampillah seperti diri sejatimu, atau jadilah seperti tampilanmu...
_(Jangan pura-pura.... berbuatlah setulus hati karna kebaikan butuh keikhlasan.)_

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia