Langsung ke konten utama

Malaikat mengawal manusia

Malaikat Pengawal Manusia

ﻟَﻪُۥ ﻣُﻌَﻘِّﺒَٰﺖٌ ﻣِّﻦۢ ﺑَﻴْﻦِ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻭَﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻪِۦ ﻳَﺤْﻔَﻈُﻮﻧَﻪُۥ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﭐﻟﻠَّﻪِ ۗ ﺇِﻥَّ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳُﻐَﻴِّﺮُ ﻣَﺎ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ۟ ﻣَﺎ ﺑِﺄَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ۗ ﻭَﺇِﺫَﺍٓ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﭐﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﺳُﻮٓﺀًﺍ ﻓَﻠَﺎ ﻣَﺮَﺩَّ ﻟَﻪُۥ ۚ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻬُﻢ ﻣِّﻦ ﺩُﻭﻧِﻪِۦ ﻣِﻦ ﻭَﺍﻝٍ

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(QS: Ar-Ra'd Ayat: 11)

Allah swt. Telah menciptakan malaikat dalan jumlah yang banyak. Jumlah pastinya, kita tidak mengetahuinya. Di antara malaikat itu ada yang bertugas menjaga dan mengawal manusia, baik manusia mukmin maupun manusia kafir.

Malaikat-malaikat itu menjaga manusia siang dan malam secara bergiliran. Setiap subuh dan ashar mereka berkumpul dan naik ke langit mengahadap Allah. Sekalipun Allah mengetahui segala sesuatunya. Namun, mereka tetap melaporkan segala amalan manusia yang dijaganya.

Malaikat di sebelah kanan akan mencatat amalan yang baik, sedangkan malaikat di sebelah kiri akan mencatat amalan yang buruk. Tidak ada sedikit pun amalan manusia yang tidak dicatat oleh mereka.

Dalam ayat 11 Surah Ar-Ra'd, Allah menyatakan bahwa ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga manusia di depan dan di belakang secara bergiliran. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Ingatlah selalu ayat ini. Dengan demikian, kamu akan takut berbuat dosa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia