Langsung ke konten utama

*NGAJI SANTAI TAPI SERIUS

*NGAJI SANTAI TAPI SERIUS*

Bismillaah...
Assalamualaikum

Isilah *titik-titik di bawah ini* dan mohon dijawab dengan jujur dan cepat.

1. Allah *menciptakan tertawa* dan ............... ??
2. Allah itu *mematikan* dan ............... ??
3. Allah itu *menciptakan laki-laki* dan ............... ??
4. Allah itu memberikan *kekayaan* dan ................ ??

*_Bagaimana jawabanya ?_*

Gampang kan ?
Sebagian besar jawaban ternyata memang benar, tapi hanya untuk nomor 1, 2 dan 3 saja.
Sedang untuk jawaban Nomor 4, Ternyata mayoritas salah.

*KENAPA ???*

Sekarang mari kita bahas.
Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Tertawa dan (Menangis)
2. Mematikan dan (Menghidupkan)
3. Laki laki dan (Perempuan)
Tapi bagaimana dengan no.4 ?
Apakah benar jawabannya adalah Kemiskinan..?
Nah untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:

*Jawaban no 1*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ

"dan Dia-lah yang menjadikan orang *tertawa dan menangis.*"
(QS. An-Najm: 43)
👍👍👍

*Jawaban no 2*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ

"dan Dia-lah yang *mematikan dan menghidupkan.*"
(QS. An-Najm:44)
👍👍👍

*Jawaban no 3*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan *laki-laki dan perempuan*. "
(QS. An-Najm:45)
👍👍👍

*Jawaban no 4*

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ

"dan Dia-lah yang memberikan *kekayaan dan KECUKUPAN.*"
(QS. An-Najm:48)
✋✋✋

Ternyata jawaban yang no 4 kita sdh berburuk sangka kpd Allah

Sesungguhnya Allah hanya memberikan _*kekayaan dan kecukupan*_ kepada hamba-hamba Nya *BUKAN kemiskinan* seperti yang telah kita sangkakan.

استغفرالله العظيم

Ternyata yang *menciptakan kemiskinan* adalah diri kita sendiri.

*Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita*.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang *pandai bersyukur* walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum😊BAHAGIA???
*Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.*

*Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu merasa cukup dan selalu bersyukur dalam segala hal*.

Aamiin...

🍀☀💦🌵🌙🍀
Silakan dishare..
Semoga bermanfaat.
Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia