Langsung ke konten utama

Sukses berpuasa

MT 26 SYABAN 1438 H
7 Ciri Orang Yang Sukses Berpuasa 
Allah mewajibkan orang-orang yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan sebagaimana terkandung dalam surat Al Baqarah:183, memiliki tujuan yang jelas, yakni untuk menjadi hamba yang bertaqwa. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Jika seorang musafir sukses menempuh jalan yang dilaluinya, maka ia akan sampai di kota tujuan. Demikian pula, jika seorang yang beriman sukses dalam menjalankan ibadah puasa, maka ia akan sampai pada tujuan puasa itu, yakni menjadi hamba yang bertaqwa. Orang yang bertaqwa (takut kepada Allah SWT) teraplikasi dalam diri seseorang dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Orang yang beriman adalah orang yang takut kepada Allah dengan seluruh anggota badannya. Sebagaimana dikatakan oleh Al Faqih Abul Layts, bahwa tanda ketakutan kepada Allah SWT. itu tampak pada tujuh hal. Yaitu
1. Lidahnya. Ia mencegah dari berkata dusta, menggunjing, memfitnah, menipu, dan perkataan yang tidak berguna. Sebaliknya, ia menyibukkan dengan zikir kepada Allah SWT, membaca Al Qur’an, dan menghafal ilmu. Demikianlah orang yang sukses dalam menjalankan puasa Ramadhan. Dalam kesehariannya, sudah tidak tampak lagi kata-kata kotor keluar dari lisannya.

2. Hatinya. Orang yang mukmin dan bertaqwa akan mengeluarkan dari dalam hatinya rasa permusuhan, kedengkian, hasut kepada teman, ujub dan sombong. Sebab hasud dapat menghapus kebaikan, sebagaimana sabda Nabi saw, “Hasut memakan kebaikan seperti api membakar kayu bakar”. Hasut termasuk penyakit berbahaya dalam hati. Penyakit-penyakit hati tidak akan dapat diobati kecuali dengan ilmu dan amal. Orang yang sukses menjalankan ibadah puasa, akan tampak keceriaan dan ketenangan pada wajah mereka, karena mereka berhasil mengenyahkan dengki dan rasa permusuhan dalam hatinya.

3. Pandangannya. Seorang yang sukses dalam ibadah Ramadhan, ia tidak akan lagi memandang sesuatu yang diharamkan. Pandangannya pun tidak ditujukan kepada keduniaan dengan penuh cinta. Sebaliknya, ia akan memandang untuk mengambil hikmah dibalik apa yang ia lihat. Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang memenuhi kedua matanya dengan pandangan yang haram, niscaya pada hari kiamat Allah SWT. akan memenuhi kedua matanya dengan api neraka”

4. Perutnya. Orang yang takut kepada Allah tidak akan memasukkan makanan yang haram kedalam perutnya. Sebab hal itu merupakan dosa dan penghalang terkabulnya do’a. Sebagaimana sabda Rosulullah saw “Apabila satu suap makanan yang haram jatuh ke dalam perut anak adam, setiap malaikat di langit dan bumi melaknatnya selama suapan itu berada dalam perutnya. Jika ia mati dalam keadaan itu, tempat kembalinya adalah neraka jahannam.”

Demikian pula cerita yang dikisahkan oleh Abu Hurairah ra. “Seorang laki-laki yang mengadakan perjalanan jauh (untuk ibadah), rambutnya tidak tersisir dan badannya lusuh. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit dan berdo’a “Ya Tuhanku-Ya Tuhanku” tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan selalu disuapi dengan barang haram, lalu bagaimana mungkin dia dikabulkan?”

5. Tangannya. Orang yang takut kepada Allah SWT dan sukses menjalan ibadah Ramadhan, tidak akan menjulurkan tangannya untuk sesuatu yang tidak diridloi Allah SWT. sebaliknya ia hanya akan mejulurkan tangannya untuk sesuatu yang mendatangkan ketaatan kepada Allah SWT. Ia menggunakan tanggannya untuk memegang mushaf Al Qur’an, bersedekah, bekerja dan menolong orang lain. Rosululloh saw bersabda “Allah senantiasa akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya”, demikian pula sabda beliau “Siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat”

6. Kakinya. Orang yang takut kepada Allah dan sukses menjalankan ibadah Ramadhan, tidak akan melangkahkan kakinya untuk melangkah kepada kemaksiatan, ia hanya melangkahkan kakinya dalam rangka mencari ridlo Allah SWT. Ia melangkah untuk menghadiri jama’ah di masjid, menghadiri majelis ta’lim, melangkah untuk mencari rizki yang halal dan barokah bagi keluarga yang ia cintai.

7. Ketaatannya. Ia menjadikan ketaatannya semata-mata untuk mencari ridlo Allah SWT serta takut akan riya dan kemunafikan. Ketaatannya tidak bertambah jika disaksikan banyak orang, juga tidak berkurang ketika tidak disaksikan seseorang. Tetapi ketaatannya senantiasa ia kerjakan baik ketika disaksikan orang maupun tidak.

Jika ciri-ciri ini terdapat pada diri seorang mukmin, maka bergembiralah ia, karena ia termasuk orang yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): ‘Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman’. Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya” [Al Hijr: 45-48].

Komentar

Populer

semanagat KERJANYA

Ibn Khaldun dalam Muqaddimah sudah menulis sebuah hukum sosial yang tragis: "Ketika negara masih kokoh, pajak sedikit namun hasilnya banyak. Tetapi ketika negara lemah, pajak diperbanyak, dan hasilnya justru semakin berkurang. Sebab rakyat tak lagi mampu menanggung beban." Ironinya, teori ini kini terbukti di depan mata. Pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, pungutan diperluas, tetapi kesejahteraan rakyat tetap jalan di tempat. Sementara kelas istana justru semakin bugar dengan fasilitas, tunjangan, dan gaya hidup yang tak pernah mengenal kata hemat. Padahal, dalam tradisi fikih, prinsip penarikan pajak harus berlandaskan keadilan (al-‘adl fi at-taklīf). Imam al-Mawardi dalam al-Ahkām as-Sulthāniyyah menegaskan, harta rakyat tidak boleh dipungut kecuali dengan hak yang jelas dan untuk kemaslahatan yang nyata. Sebab itu, ‘Umar bin Khattab RA menolak menambah beban rakyat meskipun kas negara menipis, dengan kalimat yang tegas: "Aku tidak akan mempertemukan mereka...

pengemudi ojol

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tulang punggung 7 anggota keluarganya, wafat setelah dilindas kendaraan taktis Brimob. Hidup sederhana di kontrakan sempit 3x11 meter, tapi semangat juangnya begitu luas: menafkahi orang tua, adik, dan keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Affan sudah mengajarkan arti sabda itu dengan pengorbanannya. Doa terbaik untuk Affan. Semoga Allah lapangkan kuburnya, angkat derajatnya, dan jadikan perjuangannya sebagai cahaya untuk keluarganya.

hanya cemilan

 Ilmu yang kita dapat dari media sosial itu ibarat camilan — mengenyangkan sebentar tapi cepat habis dan tak jarang banyak gizinya hilang. Ilmu dari buku memang lebih baik, tapi seringkali hanya seperti makanan instan — praktis, tetapi tak selalu lengkap nutrisinya. Adapun ilmu yang diambil dari guru yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ, itulah makanan pokok yang benar-benar menghidupi hati dan akal. Imam Malik رحمه الله pernah berkata: "إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم" "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian." Belajar langsung kepada guru bukan hanya soal mendapatkan materi pelajaran, tapi juga warisan adab, pemahaman kontekstual, dan keberkahan sanad. Rasulullah ﷺ bersabda: "إنما العلم بالتعلم" (رواه البخاري في الأدب المفرد) "Sesungguhnya ilmu itu hanya didapat dengan belajar (secara langsung)." Ilmu yang bergizi adalah yang memberi kekuatan im...

𝐊𝐄𝐓𝐀𝐌𝐏𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐆𝐈𝐍𝐃𝐀 𝐍𝐀𝐁𝐈 ﷺ

Kesempurnaan serta ketampanan wajah Sayyiduna Muhammad ﷺ diperincikan oleh para Sahabat رضوان الله عليهم أجمعين dengan pelbagai sifat yang menunjukkan keagungan Baginda ﷺ. Mengagumkan setiap mata yang melihat, tidak mengira jantina,umur, mahupun kawan ataupun musuh. Kata Sayyiduna Ali Bin Abi Talib r.a: “Sesiapa yang melihat Baginda (buat kali pertama) pasti akan tertunduk kerana kehebatan Baginda ﷺ, sedangkan sesiapa yang telah terbiasa bergaul dengan Baginda akan jatuh cinta.” (HR Tirmidzi) اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Berikut contoh naskah pembawa acara (MC) untuk acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dengan susunan yang umum digunakan:

MC: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washalatu wasalamu ‘ala asyrafil anbiya-i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du. Yang terhormat para alim ulama, tokoh masyarakat, serta seluruh tamu undangan yang dirahmati Allah. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dalam keadaan sehat wal afiat. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman. Hadirin yang berbahagia, Sebelum kita memulai acara, izinkan saya membacakan susunan acara pada hari ini: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an 3. Kata Sambutan dari Tuan Rumah 4. Ceramah Singkat tentang Aqiqah dan Pemberian Nama 5. Pembacaan Doa 6. Makan Bersama 7. P...

Dakwah Mauidzah al-hasanah (nasihat yang baik)

  Nasihat yang baik maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan huhasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, mnghindari sikap kasar dan tidak boleh mencaci/menyebut kesalahan madu, tehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subyek dakwah. Imam Syaukani dikutip oleh Ali Musthafa Yakub menyatakan bahwa Mauidzah al-hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat yang baik mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga dapat membenarkan apa yang di sampaikan. dalam segala aspeknya.  Sikap lemah lembut (pengaruh) memghindari sikap egoisme adalah warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang yang melancarkan ide-idenya untuk menggerakkan orang lain secara persuasif dan bahkan koersive(memaksa).  Caranya dengan memenga...

CONTOH UNDANGAN SHALAT JENAZAH

_*UNDANGAN SHALAT JENAZAH *===========================* *إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَِـــــــــــيْهِ رَاجِـــــــــــعُون* *_TELAH MENINGGAL DUNIA SEORANG PEREMPUAN :_* *NAMA : .................* *UMUR : ...................*  *ALAMAT : ................)*  *KELUARGA : ..............* *MENINGGAL DUNIA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M. JAM : 03.00 WITA.* *DI SHALATKAN PADA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M.*  *WAKTU : BA'DA SHALAT MAGRIB.* *TEMPAT : RUANG INDUK MASJID * *DIMAKAMKAN : ALKAH KELUARGA, * *ATAS NAMA KELUARGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH IKUT MENSHALATKAN JENAZAH, MOHON MAAF ATAS KESALAHAN SEMASA HIDUP DAN BILA ADA TERKAIT HUTANG PIUTANG SEGERA HUBUNGI PIHAK KELUARGA* *اللهم اغفر لها، وارحمها وعافها، واعف عنها، ووسع مدخلها، واغسلها بالماء والثلج والبرد، ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدلها دارا خيرا من دارها، وأهلا خيرا من أهلها، وأدخلها الجنة، وقها فتنة القبر وعذاب النار* *جزا كم الله خيرا*