Langsung ke konten utama

Jabatan adalah ujian

Alloh Swt. berfirman, “Kepunyaan Alloh-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.” (QS. Ali Imron [3] : 109)

Ada orang yang karena baru saja pensiun dari jabatannya, ia tidak lagi pergi ke masjid karena malu sudah bukan pejabat tinggi lagi. Ada orang yang baru saja naik jabatan menjadi direktur, tiba-tiba berubah gaya bicaranya, dibuat-buat agar berwibawa.

Saudaraku, jabatan, kedudukan itu memang melenakan. Bagaimana tidak, seorang jenderal akan disambut dengan penghormatan yang sigap dari bawahannya, seorang presiden akan disambut, diberi pengawalan dan perlakuan yang sangat istimewa, seorang direktur akan disegani dan diikuti perintah-perintahnya dengan patuh. Akantetapi, sesungguhnya semua itu hanyalah sementara dan hanya sebentar saja.

Apalagi ketika musim mutasi tiba, ada orang yang begitu berat melepas jabatannya untuk ditempatkan di posisi yang baru disebabkan merasa sudah enak duduk di posisinya yang sekarang. Padahal bagi orang yang ikhlas dalam bekerja, penuh syukur dalam mengemban amanah, dia akan siap ditempatkan dimanapun karena baginya jabatan adalah ladang untuk beramal sholeh.

Saudaraku, tidak perlu takut kehilangan wibawa setelah jabatan lepas, tidak perlu takut tidak lagi dihormati setelah masa pensiun tiba. Pangkat dan jabatan hanyalah episode kecil dari hidup kita yang pasti datang dan pergi, pangkat dan jabatan hanyalah tugas yang singkat saja. Takutlah tidak amanah dalam mengemban jabatan, takutlah berbuat tak adil saat memikul jabatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia