Langsung ke konten utama

Postingan

2 Nikmat yang Sering Dilalaikan

Anda Sehat? Alhamdulillah... Bersyukurlah, krn tidak sedikit saudara kita yg blm bisa menikmati nikmat sehat tsb, silahkan tengok di rumah sakit, betapa byk saudara kita yg terbaring sakit... Maka nikmatilah nikmat sehat tsb, jgn dilalaikan. Isilah dgn kebaikan dan ketaatan kpd Allah. Anda sdg Senggang? Alhamdulillah.... dan bersyukurlah... Tidak sedikit saudara kita yg disibukkan dgn kerjanya. Bahkan di saat hujan deras sekalipun, tidak sedikit yg mendorong gerobak bakso, mie ayam. Tidak sedikit yg mengayuh gerobak rotinya di tengah hujan deras. Maka nikmatilah nikmat senggang tsb, jgn dilalaikan. Isilah dgn kebaikan dan ketaatan kpd Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas) Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya jug

UCAPAN LIDAH JUGA AKAN DIHISAB

⚖  Apa yang diucapkan oleh lidah juga dihisab oleh Allah sebagaimana amalan, lantas kenapa kita begitu berhati-hati dalam beramal namun tidak berhati-hati dalam berucap ? ⁉ Bukankah lidah lebih cepat beraktifitas dibandingkan amalan ? dalam satu menit terlalu banyak kata yang bisa dilontarkan oleh lidah, sedangkan amalan terbatas ruang geraknya. ⁉ Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang sedang hidup maupun yang telah lama meninggal dunia bahkan para ulama (dengan menggibah mereka) ?, adapun amalan hanya bisa menyakiti orang yang masih hidup ? ⁉ Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang tidak dihadapannya bahkan berada di tempat yang jauh di ujung dunia, sementara amalan hanya bisa menyakiti orang yang dihadapannya ? ⁉ Bukankah lisan merupakan salah satu sebab terbesar yang menjerumuskan orang dalam api neraka ? ☑⁉ Lantas kenapa kita bisa berpikir dan berhati-hati tatkala bertindak sementara tidak berfikir dan berhati-hati dalam berucap ?

TATHOYYUR

Tathoyyur adalah Menyandarkan Keputusan untuk Berbuat atau Tidak Berbuat atau Merasa Pesimis atau Optimis terhadap Keberhasilan Sesuatu Berdasarkan Suatu Kejadian, Perilaku Binatang, Waktu, Tempat dan semisalnya. Tathoyyur secara Bahasa berasal dari At-Thoyr yang artinya : Burung. Hal ini Sesuai dengan Kebiasaan Bangsa Arab terdahulu yang Bersikap Pesimis atau Optimis untuk Berbuat Sesuatu dengan Cara Melepaskan Seekor Burung Terbang ke Udara. Jika Burung tadi Terbang Menuju Tempat tertentu yang Dituju atau ke Arah Kanan, Mereka Merasa Optimis untuk Melakukan Sesuatu, Jika Tidak, Mereka akan Pesimis sehingga Mengurungkan Niatnya untuk Berbuat. (Kitab Al-Qoulul Mufiid Syarh Kitaabit Tauhid Karya Asy-Syaikh Ibn Utsaimin Rahimahullah juz 1 hal 346). Kepercayaan-kepercayaan Arab tersebut Dihapus dengan Adanya Syariat Islam yang Dibawa oleh para Nabi dan Rasulullah Shollallaahu Alaihi Wasallam Melarang Keras Kepercayaan-kepercayaan Semacam itu. Dalam sebuah Hadits disebutkan : ...لاَ طِيَر

DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya

DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya💫 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ يَقُولُ: " إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ المَصِيرُ، وَإِذَا أَمْسَى فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ ": «هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ» 💢 Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallah mengajarkan (bacaan dzikir) kepada para shahabatnya dengan mengatakan, "Apabila memasuki waktu pagi maka ucapkanlah اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ المَصِيرُ " ALLAHUMMA BIKA ASHBAHNA WA BIKA AMSAINA WA BIKA NAHYA WA BIKA NAMUTU WA ILAIKAL MASHIR" 📢 "ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, deng

TUTORIAL MEMILIH PEMIMPIN "

 Kesalahan kita selama ini berpikir bahwa Gadalah " siapapun pemimpinnya , hidup kita akan begini - begini saja " . Itu benar , karena nasib seseorang tidak akan berubah kecuali dia sendiri yang merubahnya . Tapi narasi tersebut jangan malah disikapi dengan sembarang memilih pemimpin . Kita wajib mengerahkan tenaga kita untuk setidaknya sedikit kritis terhadap para calon pemimpin dan bersikap objektif . Tidak terpaku pada sosoknya personalitasnya , sebagai kapasitasnya gagasan - gagasannya . Ini melainkan pada pemimpin juga penting . Majlis Banjarmasin ataupun

PAHALA SEDIH DAN SAKIT

  Sesorang akan merasa bersedih ketika orang yang dicintainya sakit, baik orang tua, (ayah dan ibunya), atau istri dan anak-anaknya, atau saudara dan saudarinya. Itu merupakan hal yang manusiawi, namun hendaklah ridho dengan apa yang menimpa diri dan keluarganya, dengan mengharap pahala di sisi Allah Ta’ala. Kesusahan, kesedihan dan rasa sakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلا حَط اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُط “Tidaklah seorang muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Beliau صلى الله عليه و سلم juga bersabda: مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتى الْهَم يُهِمهُ؛ إِلا يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ “Tidaklah sesuatu menimpa seorang mukmin baik keletihan, kesedihan, kesusahan, hingga kegunda

KITA KAH ORANG YANG PALING BAIK ITU…?

 Disaat kita melihat dan mengetahui kesalahan orang lain barangkali kita berkata: iih Kok demikian sih, keterlaluan sekali. Namun ketika kita menyadari telah terjerumus dalam dosa dan kesalahan, betapa sering kita merasa bahwa kesalahan itu kecil & terlalu banyak orang yang kesalahannya jauh lebih besar. Di saat yang sama barangkali kita merasa telah memiliki cadangan pahala dan janji Atau jaminan masuk surga. Sobat! Sadarkah kita bahwa cara berpikir seperti di atas adalah wujud dari kesombongan? Betapa indahnya andai kita berpikir sebaliknya . Ketika kita terjerembab dalam dosa dan kesalahan, kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling banyak dosanya & dan paling sedikit amal ibadahnya. Sedangkan tatkala kita melihat Saudara kita terjerumus dalam dosa, Alangkah indahnya bila kita berusaha berhusnudzon dengan berkata : Aaah bisa jadi ia tidak sadar atau tidak mengetahui bahwa itu adalah dosa. Atau paling kurang kita mengira bahwa ia memiliki banyak persediaan pahala yang cu