Langsung ke konten utama

Postingan

Hari Raya Idul Fitri 1444H 20 April 2023

BILA ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KITA LAGI Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.  Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak. Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan dan harta. Allah akan sibukkan kita dengan urusan mengejar karir, pangkat dan jabatan. Alangkah ruginya karena kesemuanya itu akan kita tinggalkan. Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah Subhana Wa Ta'alla dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi,  Tentu mereka akan memilih untuk memperbanyak amal ibadah. Sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia, yang sudah jelas-jelas tidak bisa dibawa mati. Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah, beramal dan beribadah kepada Allah. Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pangkat, harta, jabatan, rumah besar, mobil mewah. Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu

RENUNGAN

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.. Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.. Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dalam kehidupannya.. Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya.. Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.. Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui.. Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu.. Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini…. Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya. Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan Ilahi… Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain.. Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi re

Saudaraku, Jangan Katakan Sibuk...!

Kesibukan mengurus dunia telah melalaikan sebagian besar manusia dari tugas utamanya, yaitu beribadah dan mendakwahkan Islam kepada sesama... Yang miskin beralasan, nantilah kalau sudah memiliki cukup uang... Yang sudah punya modal beralasan, nantilah kalau uangnya berlebih... Yang sudah kaya beralasan, kekayaan ini perlu diurus agar terus berkembang... Lalu kapan mereka mengurus agamanya...? Apakah jawabannya sama seperti di bawah ini...? شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا ۚ يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ "Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami", mereka mengucapkan sesuatu dengan lidahnya apa yang tidak ada di dalam hatinya" (QS. Al-Fath [48]: 11) Padahal kalau mau merenung sejenak, sesungguhnya hajat hidup tidaklah terlalu banyak... Yang dibutuhkan selama hidup ini adalah makanan yang cukup untuk mengganjal perut, pakaian yang layak untuk menutupi aurat dan ibadah, serta tem

DZIKIR AKAN MENJADI MAKANAN SUATU KETIKA NANTI

Dari Abu Umamah, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إن قبل خروج الدجال ثلاث سنوات شداد، يصيب الناس فيها جوع شديد، يأمر الله السماء في السنة الأولى أن تحبس ثلث مطرها، ويأمر الأرض أن تحبس ثلث نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثانية فتحبس ثلثي مطرها، ويأمر الأرض فتحبس ثلثي نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثالثة فتحبس مطرها كله، فلا تقطر قطرة، ويأمر الأرض فتحبس نباتها كله، فلا تنبت خضراء، فلا يبقى ذات ظلف إلا هلكت؛ إلا ما شاء الله ، قيل: فما يعيش الناس في ذلك الزمان؟ قال: التهليل والتكبير، والتحميد، ويجزئ ذلك عليهم مجزأة الطعام “Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal akan ada tiga tahun yang amat berat. Manusia ditimpa kelaparan yang luar biasa. Di tahun yang pertama, Allah memerintahkan langit untuk menahan seper-tiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk menahan seper-tiga tanamannya.. Di tahun yang kedua, Allah memerintahkan langit menahan dua-pertiga hujannya dan memerintahkan bumi menahan dua-pertiga tanamannya. Dan di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan langit untuk men

BERSEDEKAH DENGAN SELURUH GAJI-PENGHASILAN TIAP BULAN

Permasalahannya hanya tinggal menghadirkan niat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : وَلَسْتَ تُنْفِقُ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى اللُّقْمَةِ تَجْعَلُهَا فِي فِي امْرَأَتِكَ “Tidaklah engkau mengeluarkan biaya dengan mengharapkan wajah Allah kecuali engkau akan diberi ganjaran, bahkan sesuap makanan yang kau suapkan ke mulut istrimu” (HR Al-Bukhari no 56 dan Muslim no 1628) Jika seseorang menghadirkan niat.. – tatkala mengatur pengeluarannya.. – tatkala membelikan keperluan keluarga, keperluan sekolah anak-anak… bahkan menghadirkan niat tatkala membayar tagihan listrik atau membelikan pulsa buat istri…maka semuanya akan bernilai sedekah di sisi Allah. Yang penting JANGAN LUPA NIAT… perkaranya sepele akan tetapi sering terlalaikan…

HAL YANG MENGHANCURKAN AMAL

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata, “Jika Allah membukakan untukmu pintu sholat malam, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidur dengan pandangan merendahkan ! Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berpuasa dengan pandangan merendahkan ! Jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan merendahkan ! Bisa jadi orang yang tidur, orang yang tidak berpuasa, dan orang yang tidak berjihad, dia lebih dekat dengan Allah dibandingkan dirimu. Dan sungguh engkau menghabiskan malam dengan tidur dan bangun pagi dalam keadaan menyesal, itu lebih baik dibandingkan engkau menghabiskan malam dengan sholat, namun di pagi hari engkau merasa ujub. Sesungguhnya orang yang ujub amalnya tidak akan ada yang naik (diterima oleh Allah).” [Madaarijus Saalikiin, 1/177]

BERSIKAP ADIL TERHADAP ORANG YANG KITA BENCI

Allah Ta’ala berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan..” (Al-Maidah – 8) Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata: جماع الحسنات: العدل، وجماع السيئات: الظلم “Tempat berkumpulnya segala kebaikan adalah bersikap adil.. dan tempat berkumpulnya segala keburukan adalah bersikap zholim..” (Majmu fatawa 1/86) Karena untuk bersikap adil membutuhkan keluasan ilmu dan kelapangan dada.. Jiwa seringkali condong