Langsung ke konten utama

Postingan

ISTERI YANG PANDAI BERSYUKUR

Teringat kisah 2 istri Nabi Ismail...ketika Nabi Ibrahim mengunjunginya beliau bertanya kepada si menantu tentang suaminya (si menantu tdk tahu kalau itu ayah mertuanya) kemudian dia berkata suaminya pergi berburu dan kehidupan mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim as berkata kepadanya, “Apabila suamimu datang sampaikan salam dariku, dan katakan agar ia mengganti palang pintu rumahnya.” Setelah Nabi Ismail pulang dia bertanya apakah ada orang mencarinya dan si istri bercerita semua dan tentang pesan Nabi Ibrahim, maka Nabi Ismail menceraikannya karena istrinya ini tergolong istri yang tidak bersyukur. Kemudian Nabi Ismail menikah lagi dan Nabi Ibrahim kembali menjumpai istri beliau dan bertanya yg sm....Istri Nabi Ismail menceritakan bahwa kehidupannya penuh dengan nikmat dan kebaikan..Dan Nabi Ibrahim berpesan kpdnya "Jika suamimu datang sampaikan salam kepadanya, dan katakan kepadanya agar ia mengokohkan palang pintu rumahnya.”..ketika Nabi Ismail pulang istrinya menyampaik

Aku ingin hidup KAYA

KETIKA... Aku ingin hidup KAYA... Aku lupa, bahwa HIDUP adalah sebuah KEKAYAAN.KETIKA... Aku takut MEMBERI... Aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki adalah PEMBERIAN. KETIKA... Aku ingin jadi yang TERKUAT... Aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN.... Tuhan memberikan aku KEKUATAN. KETIKA... Aku takut RUGI... Aku lupa, bahwa HIDUPKU... Adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, karena AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah... ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA

Mengapa kita harus tangguh menghadapi cobaan

Mengapa kita harus tangguh menghadapi cobaan, sebab cobaan itu bagian dari hidup kita dan ada kebaikan dari cobaan tersebut. Kita tidak bisa menghindari cobaan selama hidup ini. Maka daripada kita menghindari cobaan, maka langlah yang benar adalah membina diri untuk menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi cobaan. Cobaan datang dari Allah dan Allah sudah memberikan cara menghadapi cobaan tersebut. Jika kita telusuri Al Quran Dan Hadits, banyak sekali ayat dan hadits yang membimbing kita agar tangguh menghadapi cobaan. Langkah pertama yang harus kita yakini adalah, yakinlah bahwa ujian atau cobaan itu untuk kebaikan kita sendiri. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).  (QS .7.168) kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS.11:11) Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali

Mengapa taat kepada suami merupakan kunci surga?

Jawabannya cukup bila kita memahami sabda Rasulullah, “Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya, maka ia masuk surga.” (HR. At- Tirmidzi). Uraian berikut semoga semakin memperkuat pemahaman bahwa seorang istri memang sepatutnya taat kepada suami. Ketahuilah wahai para istri, sejak dalam kandungan, anak-anak, remaja hingga dewasa, suamimu dibesarkan dan dinafkahi oleh orang tuanya. Namun setelah ia mulai bisa mandiri, ia menikahimu. Sejak saat itu, hampir semua energinya dicurahkan untuk mencintaimu dan membahagiakanmu. Energi, waktu dan penghasilan yang ia peroleh lebih banyak diserahkan kepadamu dibandingkan kepada orang tua suamimu. Bahkan boleh jadi, pengorbannnya untukmu jauh lebih besar dibandingkan pengorbannya untuk orang tuanya. Padahal ia belum bisa secuilpun membalas kebaikan orang tuanya. Cobalah renungkan, Allah SWT memerintahkan anak-anakmu untuk lebih mencintaimu tiga kali lebih besar dibandingkan mencintai suamimu. Padahal, suamimu beke

Menajemen Konflik Rumah Tangga

Khutbah Pertama: إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِيْهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا} {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } أَمَّا بَعْدُ. فَإِنَّ خَيْرَ الكَلَامِ كَلَامُ اللهِ وَخَيْر

Diturunkannya hujan termasuk kunci ilmu ghoib dan hanya Allah yang tahu kapan turunnya

Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, مِفْتَاحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ اللَّهُ لاَ يَعْلَمُ أَحَدٌ مَا يَكُونُ فِى غَدٍ ، وَلاَ يَعْلَمُ أَحَدٌ مَا يَكُونُ فِى الأَرْحَامِ ، وَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ، وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ، وَمَا يَدْرِى أَحَدٌ مَتَى يَجِىءُ الْمَطَرُ “Kunci i

HIDUP BUKAN HANYA UNTUK DIRI SENDIRI

"", pernahkah Anda mendengar kata-kata tersebut? Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. HIDUP bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan HIDUP untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini. Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri, maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita