Langsung ke konten utama

Postingan

Larangan Shalat Setelah Subuh dan Ashar

ONE DAY ONE HADIST Kamis, 27 Desember 2018 / 20 Robii'ul Akhir 1440 عن على رضي الله عنه قال، كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ ؛ إِلاَّ الْفَجْرَ وَالْعَصْرَ Dari Ali rodhiAllahu anhu berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat dua rakaat setiap kali selesai shalat fardhu, kecuali shalat Subuh dan shalat ‘Ashar.” [Hr. Al-Baihaqi rahimahullah dan adh-Dhiyâ’ rahimahullah dalam kitab al-Mukhtârah (I/185)]. Silsilatul Ahâdîtsis Shahîhah,1/387, no. 200 Dalam riwayat lain. Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dari beberapa jalan dan dari beberapa sahabat Nabi radhiallahu’anhum, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, bahwasanya beliau bersabda: لا صلاة بعد الصبح حتى تطلع الشمس “Tidak ada shalat setelah shalat shubuh, hingga matahari terbit” Dalam riwayat lain: حتى ترتفع الشمس، ولا صلاة بعد العصر حتى تغيب الشمس “… sampai matahari meninggi. Dan tidak ada shalat setelah sh

Kesyirikan adalah penghapus amalan shalih

Kesyirikan adalah penghapus amalan shalih. Hal ini berlaku sejak dahulu, yaitu para Nabi dan Rasul terdahulu. As Sa’di rahimahullah menjelaskan : “‘Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang yang sebelummu‘ maksudnya seluruh para Nabi terdahulu. ‘Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu‘ amaluka di sini merupakan mufrad mudhaf, sehingga maksudnya mencakup semua amalan dan seluruh para Nabi. Yaitu bahwa perbuatan syirik itu menghapus semua amalan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan (QS. An An’am: 88) dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi maksudnya rugi dunia dan akhirat. Maka, dengan kesyirik

Islam Agama Yang Paling Sempurna

Sesungguhnya kita, umat Islam adalah orang-orang yang Allah ﷻ muliakan dengan Islam. Tidak ada kemuliaan kecuali dengan Islam ini. Siapa yang mencari kemuliaan, kebahagiaan, dan kesuksesan selain dengan agama ini, maka mereka tidak akan pernah mendapatkannya. Yang mereka dapatkan hanyalah kerugian dan penyesalan. Al-khalifah ar-rasyid, Amirul Mukminin, Umar bin al-Khattab pernah mengatakan, إنا قوم أعزنا الله بالإسلام فمهما نطلب العزة بغير ما أعزنا الله به أذلنا الله “Sesungguhnya kita adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam. Ketika kita mencari kemuliaan bukan dengan yang Allah telah muliakan kita (Islam), maka Dia akan membuat kita hina.” (Riwayat al-Hakim). Allah ﷻ telah mencukupkan kemuliaan umat ini dengan agama Islam yang agung. Dengan syariat yang sempurna. Dengan akhlaknya yang utama. Yang telah mencukupi kebutuhan dunia dan kebaikan akhirat. Tidak ada petunjuk dan kebahagiaan kecuali dengannya. Allah ﷻ berfirman, فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى

HIDUP ITU UJIAN

ONE DAY ONE HADITH Senin, 24  Desember 2018 M / 16 Rabiul Tsani 1440  H بسم الله الرّحمن الرّحيم اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’d bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ “Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” HR. at-Tirmidzi no. 2398, an-Nasâi no. 7482, & Ibnu Mâjah no. 4523 Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda: إِنَّ عِظَمَ الْجَ

Keutamaan Menunjukkan Kebaikan Kepada Orang Lain

ONE DAY ONE HADIST Rabu, 26 Desember 2018 / 19 Robii'ul Akhir 1440 عن عقبة بن عمرو بن ثعلبة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Keutamaan dakwah di jalan Allah dan menunjukkan kebaikan kepada orang lain, baik kebaikan dunia atau akhirat. 2- Orang yang menunjukkan kebaikan maka akan mendapatkan pahala karena telah menunjukkan kebaikan serta pahala orang yang mengikutinya. 3- Amal yang bisa dirasakan oleh orang lain lebih besar manfaatnya dibandingkan amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri. 4- Hadits ini mencakup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya, meskipun tidak dengan lisannya. Seperti orang yang menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, berakhlak mulia dan berpegang teguh dengan syariat Islam agar

Keutamaan Doa Keluar Rumah

ONE DAY ONE HADIST Selasa, 25 Desember 2018 / 18 Robii'ul Akhir 1440 عن أناس بن مالك رضى الله عنه قال: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ (رواه الترمذي) Dari Anas bin Malik radhi Allooh 'anni bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendek

AKIBAT SUKA SHOLAT DI UJUNG WAKTU

Para Malaikat menyeretnya melewati orang banyak, menuju ke arah api neraka yang menyambar-nyambar. Dia menjerit sekuat tenaga dan bertanya-tanya barangkali ada orang yang mampu membantunya. Dia menjerit lagi sambil menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan; bagaimana dia sering membantu orangtuanya. Bagaimana dia tidak pernah tertinggal puasanya, tidak pernah meninggalkan shalatnya, selalu bersedekah dan rajin membaca al-Quran. Dia terus menjerit lagi, namun tidak ada seorangpun yang tampil membantunya. Para malaikat terus menyeret dia. Dan ... mereka semakin dekat dengan kawah api neraka. Dia menoleh ke belakang dan ini harapannya yang terakhir. Dia teringat ... Tidak! Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bagaimana bersihnya seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan shalat lima kali sehari dari dosa-dosa mereka" Dia menjerit lagi sekuat tenaga: "Solat saya? Solat saya? Doa saya?" Kedua