Langsung ke konten utama

Postingan

Menunjukan kebaikan

Senen, 10 Juli 2017/ 16 Syawal 1438 Keutamaan Menunjukkan Kebaikan Kepada Orang Lain عن عقبة بن عمرو بن ثعلبة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Keutamaan dakwah di jalan Allah dan menunjukkan kebaikan kepada orang lain, baik kebaikan dunia atau akhirat. 2- Orang yang menunjukkan kebaikan maka akan mendapatkan pahala karena telah menunjukkan kebaikan serta pahala orang yang mengikutinya. 3- Amal yang bisa dirasakan oleh orang lain lebih besar manfaatnya dibandingkan amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri. 4- Hadits ini mencakup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya, meskipun tidak dengan lisannya. Seperti orang yang menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, berakhlak mulia dan berpegang teguh dengan sya

Amalan harian kita

*Tiga hal yang membawa penyakit :* 1) ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ 1. Banyak bicara 2) ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ 2. Banyak tidur 3) ﺍﻷﻛﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ 3. Banyak makan ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺒﺪﻥ : *Empat hal yang merusak badan :* 1) ﺍﻟﻬﻢ 1. Duka 2) ﺍﻟﺤﺰﻥ 2. Sedih 3) ﺍﻟﺠﻮﻉ 3. Lapar 4) ﺍﻟﺴﻬﺮ 4. Tidak Tidur Malam ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺑﻬﺠﺘﻪ : *Empat hal yang menambah cerah wajah :* 1) ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ 1. Taqwa 2) ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ 2. Jujur 3) ﺍﻟﻜﺮﻡ . 3. Pemurah 4) ﺍﻟﻤﺮﻭﺀﺓ 4. Jaga Kehormatan ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ : *Empat hal yang menarik rezeki :* 1) ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﻠﻴﻞ 1. Qiyamul Lail 2) ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ 2. Banyak istighfar waktu 2/3 malam 3) ﺗﻌﺎﻫﺪ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ 3. Biasa Bersedeqah 4) ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺁﺧﺮﻩ 4. Berdzikr waktu awal pagi dan petang ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ﻭثلاثة ﺗﻤﻨﻊ ﺍﻟﺮﺯﻕ *Tiga hal yang menjauhkan rezeki :* 1) ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼ

Keutamaan Doa Keluar Rumah"

Kamis, 6 Juli 2017/12 Syawal 1438 عن أناس بن مالك رضى الله عنه قال: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ (رواه الترمذي) Dari Anas bin Malik radhi Allooh 'anni bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kep

Memberikan manfaat pada orang lain

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no: 3289) Saudaraku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS. Al-Isra: 7) Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih) Rasulullah shallallahu ’alaihi W wa sallam bersabda: “Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kia

Jangan Marah

Senen, 26 Juni 2017/ 2 Syawal 1438 Jangan Marah عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري] Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhiroi ) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan nasihat dan mengenal perbuatan-perbuatan kebajikan, menambah wawasan ilmu yang bermanfaat serta memberikan nasihat yang baik. 2. Larangan marah. 3. Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga pendengar menyadari pentingnya dan kedudukannya. Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran 1. Meninggalkan sifat pemarah : الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ و

Khutbah Idul Fitri

Khutbah Pertama: الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر، ولله الحمد، الله أكبر كلما أفاضَ الربُّ على الخلق من الخيرات، الله أكبر كلما تجاوزَ عن السيئات، الله أكبر كلما رفعَ السائِلون أيديهم إلى الله بأنواع الحاجات، الله أكبر عدد ما أعدَّ الله للصائمين من قُرَّة أعينٍ في الجنات، الله أكبر رِضا نفسه، وزِنةَ عرشه، ومِدادَ كلماته، وعددَ خلقه. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له المُلك وله الحمدُ، وأشهد أن نبيَّنا وسيِّدَنا محمدًا عبده ورسوله أفضلُ من صلَّى وصام، ووفَّى كلَّ مقامٍ لربِّه من التعبُّد، اللهم صلِّ وسلِّم وبارِك على عبدِك ورسولِك محمدٍ، وعلى آله وصحبِه الذين فازُوا بالسَّبق إلى الطاعات والتفرُّد. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ Ibadallah, Khotib berwasiat kepada diri pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah dalam setiap waktu. Karena kita tidak akan mampu mencapai kebaikan di dunia dan di akhirat kecuali dengan ketakwaan. وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْ

Agar hafal quran

Agar Anak Hapal Qur'an Sebelum Usia 7 Tahun Saudaraku, inilah kiat-kiat praktis mendidik putra-putri kita hafal Al-Qur'an sebelum usia 7 tahun. Kiat-kiat ini disampaikan oleh Syeikh Dr. Kamil Al-Labudi di masjid Daarut Tauhiid Bandung hari senin pagi, setelah shalat shubuh dalam acara MQ Pagi tgl 4 Juli 2016 yang bertepatan dengan tgl 29 Ramadhan 1437 H. Kiat-kiat ini disampaikan beliau berdasarkan pengalaman beliau dalam mendidik ketiga putra/putri beliau hafal Al-Qur'an 30 juz dalam usia 4,5 tahun. Semua putra/putri beliau hafal Al-Qur'an 30 juz sebelum usia mereka 5 tahun. 1. Tabarok hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun 2. Yazid hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun 3. Zainah hafal 30 juz ketika usianya 5 tahun Inilah kiat-kiatnya: 1. Ketika anak kita lahir, dari usia 1 hari perdengarkan Al-Qur'an setiap harinya 1 juz dan ulangi sebanyak 5 kali. Ulangi terus selama satu bulan. Jadi dalam waktu 1 bulan 1 juz di ulang sebanyak 150 kali. Maka waktu yang diperl