Langsung ke konten utama

Postingan

Sepuluh Bahaya Hutang

Hutang hukum asalnya adalah boleh, dan ia merupakan salah satu solusi syar’i ketika dalam keadaan sempit. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saja pernah berhutang, dari Aisyah radhiyallahu anha, ia mengatakan: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَرَى طَعَامًا مِنْ يَهُودِيٍّ إِلَى أَجَلٍ فَرَهَنَهُ دِرْعَهُ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan pembayaran tidak tunai, lalu beliau menggadaikan baju besi Beliau (sebagai jaminan). (HR. Bukhari: 2200) Namun, hutang itu adalah solusi akhir. Selama masih dapat menghindari hutang maka itu jauh lebih utama. Makanya syari’at mengajarkan kepada kita untuk menghindar sekuatnya dari hutang. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:   مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلَاثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ الْكِبْرِ وَالدَّيْنِ وَالْغُلُولِ “Barangsiapa yang nyawanya meninggalkan raganya dan ia terbebas dari tiga (hal) maka ia masuk surga; kesombongan, hutang dan pe

DOAKAN ORANG TUAMU 50X DALAM SEHARI

بسم الله الرحمن الرحيم *اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ* Tulisan Sahabat !! Kami Pernah Datang ke Kairo - Mesir. Pada Saat Sholat Dhuhur ada Kajian Dari Syaikh yang Mengisi Kajian Sambil Berjualan Buku. Di Akhir kajian, Saya Sempatkan Untuk Membeli Buku yang di Jual Oleh Syaikh Tadi. Judul Bukunya "Melipat Gandakan Keuntungan Dengan Berbakti Kepada OrangTua." Dalam Satu Bab di Buku Tersebut di Bahas Mengenai *Adab Kepada OrangTua*. Dimana diKatakan : Bahwa, "Sungguh Durhaka Seorang Anak yang Hanya Mendoakan Kedua OrangTua nya Hanya 5 Kali Dalam Satu Hari." Saya Bingung, Kenapa Qta Udah Do'ain OrangTua Sehari 5 Kali, Kok Masih di Bilang Anak Durhaka ? Saya Coba Balik Lagi Ke Masjid Tempat Saya Membeli Buku Tersebut, Saya Tanyakan Kepada Pengurus Kajian di Masjid it

15 SUNNAH RASULULLAH untuk para suami

1. Satu selimut bersama isteri (HR. Tirmidzi 132) 2. Makan minum segelas berdua (HR. Bukhari VI/293) 3. Mencium isteri sering-sering (HR. Nasai) 4. Mandi bersama isteri (HR. Nasai I/202) 5. Menyikat / menyisir rambut suami (HR. Ahmad) 6. Membantu pekerjaan rumah tangga (HR. Muslim) 7. Membelai isteri (HR. Ahmad) 8. Tetap romantis walau isteri sedang haid (HR. Bukhari 7945) 9. Menemani isteri yang sedang sakit (HR. Muslim 2770) 10. Memberikan isteri hadiah (HR. Ahmad) 11. Mengajak isteri ketika hendak keluar kota (HR. Bukhari dan Muslim) 12. Mendinginkan kemarahan isteri dengan kemesraan (HR. Ibnu Sunni) 13. Memanggil dengan kata-kata mesra (HR. Muslim) 14. Suami isteri berjalan-jalan berduaan waktu malam (HR. Muslim 2445) 15. Tidur dipangkuan isteri (HR. Bukhari) Subhanallah... Beruntunglah suami yg sudah mangerjakan sedikit banyak dari sunnah di atas, karena dapat menguatkan jalinan cinta dan mewujudkan keluarga sakinah dan digelari oleh RASULULLAAH dengan sabdanya .

JANGAN ANGGAP REMEH MENGIBAS DEBU DI KASUR

Mengapa kita harus mengibas debu seprai kita ? Ini adalah apa yang kita akan ungkapkan dan di sinilah tantangan ilmiah dan kesimpulan oleh para ilmuwan Barat : "Ketika seseorang tidur beberapa sel-sel mati dan jatuh ke spreinya. Dan setiap kali kita bangun ia akan akan tertinggal di belakang dan terakumulasi. Sel-sel mati ini tidak terlihat oleh mata telanjang dan hampir tidak dapat dihancurkan. Ketika jumlah sel-sel mati meningkat, maka akan dengan mudah menembus kembali ke dalam tubuh yang menyebabkan penyakit serius. Ini ilmuwan Barat mencoba untuk menghancurkan sel menggunakan berbagai disinfektan seperti dettol dan sejenisnya, tapi semua sia-sia. Sel-sel mati tidak pindah atau menghilang. Salah satu ilmuwan mengatakan, ia mencoba mengibas debu 3 kali seperti dalam Hadist dan tercengang menemukan bahwa semua sel-sel mati menghilang !!. Subhanallah... Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Barangsiapa pergi ke tempat tidur, ia harus mengibas debu di kasur tidurnya tiga kali,

Sakaratul Maut, Detik-Detik Yang Menegangkan Dan Menyakitkan

SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI MENYAKITKAN[1] Oleh Dr Muhammad bin Abdul Aziz bin Ahmad Al’Ali Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya”[2]. Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ “Dan data

Pesan Al-Habib Umar Bin Hafidz

Gunakan sosial-media untuk hal-hal yang bermanfaat. _ "Jadikanlah televisi, handphone, internet, dan alat-alat lainnya sebagai pelayan dan pembantu untuk agamamu. _ Jika tidak, alat-alat itu akan menghancurkan dirimu, sedangkan engkau malah tertawa (karena tidak menyadarinya,) ia akan merusak hatimu, akalmu, akhlakmu, dan fikiranmu tanpa kau sadari. _ Engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal yang paling berharga yang kau miliki. _ Al-Habib Umar Bin Hafidz #mintahalal_ridhanya

Dahsyatnya Pergi Ke Masjid

3 Amalan yang Diperbincangkan para Malaikat # Al-Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ahuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: أَتَانِي اللَّيْلَةَ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي أَحْسَنِ صُوْرَةٍ قَالَ: أَحْسَبُهُ، قَالَ: فِي الْمَنَامِ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ هَلْ تَدْرِي فِيْمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ اْلأَعْلَى؟ قَالَ: قُلْتُ: لاَ، قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا بَيْنَ ثَدْيَيَّ، أَوْ قَالَ: فِي نَحْرِي، فَعَلِمْتُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ، قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَلْ تَدْرِي فِيْمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ اْلأَعْلَى، قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ فِي الْكَفاَّرَاتِ وَالْكَفَّارَاتُ الْمَكْثُ فِي الْمَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ وَالْمَشْيُ عَلَى اْلأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ وَإِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِي الْمَكَارِهِ وَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ عَاشَ بِخَيْرٍ وَمَاتَ بِخَيْرٍ وَكَانَ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ." ‘Malam tadi Rabb-ku datang kepadaku dalam bentuk yang paling