Langsung ke konten utama

SIKSA KUBUR DAN TIDAK MASUK SURGA BAGI YANG KORUPSI DAN BERKHIANAT


.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
(1). "Barangsiapa di antara kalian yang telah kami pekerjakan atas suatu pekerjaan, kemudian dia menyembunyikan dari kami satu jarum atau yang lebih kecil darinya, maka dia ghuluul (korupsi) dan ia pun akan datang dengannya pada hari Kiamat" (HR. Muslim no. 1833, hadits dari 'Adi bin Amiirah)
.
(2). Dari Abu Rafi’ رضي الله عنه dia berkata :
"....Ketika Nabi ﷺ sedang bergegas untuk shalat maghrib, kami melewati pekuburan Baqi’. Tiba-tiba beliau berkata : "Uff, uff (ciss, ciss)". Berkata (Abu Rafi’) : "Kemudian beliau mengucapkan takbir di sampingku dan aku memperlambat langkah dan aku pun mengira bahwa beliau mengucapkannya hal itu kepadaku". Nabi ﷺ pun bersabda : "Kamu kenapa ? Teruslah berjalan !". Aku berkata : "Bukankah engkau mengatakan sesuatu (kepadaku) ?". Beliau ﷺ bersabda : "Apakah itu ?" Aku pun berkata lagi : "Engkau tadi mengatakan uff (ciss) kepadaku". Beliau ﷺ pun bersabda : "Tidak, tetapi ucapan itu aku tujukan kepada si Fulan yang pernah aku utus ke Bani Fulan (untuk mengambil zakat), lalu dia ghulul (korupsi) sebuah namirah (kain wol bercorak), maka SEKARANG TELAH DIBUATKAN UNTUKNYA YANG SEMISALNYA DARI API (yang ada di dalam kubur)" (HR. An-Nasaa’i II/115, Ahmad VI/ 392 dan Ibnu Khuzaimah no. 2337)
.
(3). Abu Hurairah رضي الله عنه berkata : "Bahwasanya Mid'am terbunuh pada perang Khaibar, maka orang2 pun berkata : "Berbahagialah, Surga untuknya". Maka Nabi ﷺ pun bersabda : "Sekali-kali tidak, demi Allah, yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya selimut yang telah dia ambil pada perang Khaibar dari rampasan perang yang belum dibagi akan menjadi "BARA API" untuknya (di dalam kubur)" (HR. Bukhari no. 6707 dan Muslim no. 115)
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia