Langsung ke konten utama

YA ALLAH, JANGAN PALINGKAN HATI KAMI SETELAH ENGKAU BERI HIDAYAH

Wahai saudaraku, sampai kapan engkau akan terus bermaksiat ? Sampai kapan engkau akan terus durhaka ? Sampai kapan engkau akan habiskan hari dengan menunda-nunda amal ? Sampai kapan engkau akan bertahan dalam kubangan dosamu ? Sampai kapan engkau akan terus lari dari Tuhanmu ? 
.
Sampai kapan engkau menumpuk ambisi meraih segepok harapan hampa, tenggelam dalam luasnya kesempatan yang ada, dan yang tidak mengingat akan ajal yang selalu datang dengan tiba-tiba ? Kapankah engkau akan bertaubat ? Berapa banyak tahun-tahun usiamu yang telah engkau sia-siakan ?
.
Belum tibakah waktunya bagi orang yang terlelap untuk segera bangun ? Belum tibakah saatnya bagi orang-orang yang lalai itu untuk menerima nasehat ?
.
Betapa banyak orang yang meminta nasehat namun tidak melaksanakannya... 
Betapa banyak orang yang bertanya namun tidak merasa puas dengan jawabannya, karena tidak sesuai dengan hawa nafsunya...
Betapa sering kupanggil hatimu, tapi aku melihat hatimu pergi bersama yang lain. Betapa bahagianya iblis bila engkau terusir dari pintu-Nya...
.
Sebagian orang-orang shalih ada yang berkata : "Kami telah bosan hidup karena banyaknya dosa-dosa yang kami lakukan". Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata : "Ini diucapkan bersamaan dengan banyaknya amal shalih mereka, lalu bagaimana ucapan orang yang umurnya semuanya untuk hal yang sia-sia ?" (Majmuu’ ar-Rasaail I/160)
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia