Langsung ke konten utama

UJUB ITU DATANG DENGAN DIAM-DIAM TANPA KITA SADARI

UJUB berbeda dengan RIYA

Kadangkala RIYA dapat dihindari, tapi UJUB masih ada.

Contoh :
Kita sholat tahajjud diam². Tidak ada yang tahu dan tidak kita ceritakan pada orang lain,  dengan harapan agar tidak RIYA ... 
maka saat kita tidak menceritakan amalan kita, kita berhasil menghindari RIYA. 
Semata-mata kita beribadah karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang lain.

Jangan cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berusaha menggelincirkanmu.
Tiba-tiba  dalam hati berkata-kata, karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri.
" Hebat aku ini, bisa bangun setiap malam tak pernah ketinggalan sholat tahajjud, sementara orang lain tertidur pulas."

Saat hati berkata begitu, itulah yang dinamakan  UJUB. 

Walaupun berhasil untuk tidak RIYA', 
tetapi masih belum berhasil untuk tidak UJUB.

UJUB 
adalah perasaan kagum atas diri sendiri.

Merasa diri hebat, berbangga diri ...terpesona dengan kehebatan diri.

UJUB 
adalah penyakit hati yang paling tersembunyi.

Perasaan UJUB bisa datang dalam berbagai bentuk.

DIANTARA NYA :
" Orang yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya".
" Orang yang berilmu, kagum dengan ilmunya".
" Orang yang cantik, kagum dengan kecantikannya".
" Orang yang mengelola majlis Taklim kagum dengan banyaknya jamaah & mampu menghadirkan ustadz² yang menjadi pematerinya"
" Orang yang dermawan, kagum dengan kebaikannya".
" Orang yang berdakwah, kagum dengan dakwahnya".

🕌 Sufyan At-Tsauri Mengatakan :
"UJUB adalah 
perasaaan kagum pada dirimu sendiri,  sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain".

Padahal  semua kelebihan yang kita dapatkan  adalah kelebihan yang kita dapatkan dari Allah. 
Karena itu selayaknya kekaguman hanyalah kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.

Dan ingatlah syaitan akan selalu menggiring manusia untuk masuk ke dalam fikiran berbangga kepada diri sendiri, agar amalan manusia tidak mendapat nilai.

            IMAM NAWAWI.  
     Rahimahulloh berkata :

"Ketahuilah bahwa keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya." 
            (📖Syarh Arba’in).

      Naa'udzu billaahi
          min dzalik.

Jauhi sifat Ujub,  jadikan amalan kita 100% karena pengabdian kepada Allah.

        BAGAIMANA CARA    
            MENGURANGI
              SIFAT UJUB 

1. Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri, segera istighfar memohon ampun kepada Allah.

2. Mengganggap semua kelebihan  adalah milik Allah.

3. Berdoa mohon bantuan Allah agar hati kita bisa beribadah dengan ikhlas.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ  

Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
 (📖Qur'an surat Al An'am - 162)

Semoga Allah membantu kita mengikis penyakit ujub yang ada di hati.

#Muhasabahdiri #Berbagi_Kebaikan 
#TerusBelajar #Menjadilebihbaik #AlwaysILMU
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia