Langsung ke konten utama

sifat hasad yang tercela

Adapun keinginan seperti yang dimiliki orang lain, kita memang tidak suka dengan benda yang dimiliki orang tersebut. Jika yang kita sukai itu adalah urusan yang berhubungan dengan agama, maka timbulnya hati suka dengan urusan agama, itu memang karena cintanya ia kepada Allah.
.
Yang sekarang di permasalahkan adalah masalah hasad yang dicela oleh agama. Bermula sebab-sebab yang menimbulkan hasad itu sangatlah banyak, tetapi diringkas menjadi 7 sebab dari segala sebab hasad.
.
Pertama, ada benci kepada orang, tidak terima orang di atas kita, dan tidak terima orang lebih hebat daripada kita. Kemudian ia merasa takut kehilangan tujuan yang di tujunya. Orang bisa tidak terima dengan kekayaan yang di inginkannya itu apabila di dapatkan oleh orang lain, karena orang yang mendapatkan kekayaan tersebut adalah musuh baginya, karena ia tidak terima. Bermula membenci dengan orang, ini adalah paling besar sebab yang menimbulkan hasad.
.
Bisa jadi hasad itu karena nikmat yang dinginkannya ini sangat luar biasa, dan pangkat yang di dapat ini luar biasa sulitnya untuk mendapatkannya. Kemudian ada yang mendapatkan nya, dan ia mendapatkan sesuatu itu dengan begitu mudah. Maka ia pasti tidak terima dengan keberhasilan orang tersebut.
.
Apabila kita merasa senang terhadap musibah yang di dapatkan orang lain, maka ada sesuatu di hati kita yang telah di dapatkan oleh orang tersebut. Kita tidak terima orang itu mendapatkan nikmat yang selama ini kita inginkan, hingga orang itu terkena musibah (kenikmatan yang kita inginkan itu hilang dari dalam dirinya) maka hati kita merasakan kesenangan yang luar biasa.
.
Ketika orang lain memancing emosi kita untuk marah, maka sadari satu hal, bahwasanya emosi untuk marah, bukanlah jalan keluar dalam suatu masalah. Karena saat kita marah, ada nafsu yang kita menangkan dengan begitu jemawa, ada hati yang terbungkam tak mampu berkata apa-apa. Karena kemarahan, adalah bagian dari sebab-sebab hasad yang memunculkan pertikaian, di balik keinginan-keinginan yang selama ini kita inginkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia