Langsung ke konten utama

RINGKASAN PANDUAN ZAKAT FITRAH

Al-Imam Baha'uddin Abdurrohman Al-Maqdisi (624 H) berkata:

(1). Zakat fitrah  diwajibkan atas setiap muslim (laki atau perempuan, dewasa atau anak kecil, merdeka atau hamba sahaya).

(2). Wajib bagi yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk dirinya dan keluarganya di malam 'ied.

(3). Kadarnya 1 sho' dari makanan pokok (atau ±3 kg beras). Apabila tidak ada makanan pokok boleh diganti dengan sesuatu yang dapat mewakilinya.

(4). Mengeluarkan zakat orang-orang yang di bawah tanggungannya (seperti isteri, anak-anak, hamba sahaya).

(5). Masuknya waktu wajib mengeluarkan zakat yaitu terbenamnya matahari di akhir Romadhon atau awal bulan Syawwal. Apabila seseorang meninggal sebelum matahari terbenam atau baru masuk Islam setelahnya maka tidak ada kewajiban zakat.

(6). Lebih utama dikeluarkan di hari ied sebelum sholat dan tidak boleh ditunda setelah sholat, jika itu dilakukan maka dia berdosa dan wajib diqodho pada tahun mendatang.

(7). Boleh memajukannya sehari atau dua hari sebelum ied sebagaimana riwayat Ibnu Umar.

(8). Boleh menyalurkan zakat kepada satu orang saja atau diperuntukkan banyak orang. (Disarikan dari Al-'Uddah fi Syarhil 'Umdah 1/197-200)

diringkas oleh :
_Fikri Abul Hasan_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia