Langsung ke konten utama

TIGA HAL, YANG MENYEDIHKAN

TIGA HAL,  YANG MENYEDIHKAN dan MEMILUKAN* 

1) . Seorang *LELAKI* Yang Tidak Pernah Masuk *MASJID*
    Kecuali *JENAZAHNYA*.

2). Seorang *WANITA* Yang Tidak Pernah Menutupi *AURATNYA*
    Kecuali Ketika Dia *DIKAFANKAN.*

3). *SESEORANG* yang tidak pernah mau *BERSEDEKAH*
    Kecuali Ketika *KELUARGANYA BERSEDEKAH* atas *NAMANYA* Ketika Dia Sudah di *ALAM KUBUR.*
    Itupun jika *KELUARGANYA PEDULI.*

*IA SELALU TERLAMBAT,  BAGAI...... SEBUAH PENYESALAN* '

Tetapi Dia Begitu CEPAT dan SIGAP,  Memburu Perkara *DUNIA*.

Firman ALLAH  Ta'ala :
*بل تؤثرون الحياة الدنيا*
“Sedangkan kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia...”
(QS AL-A'LA : 16 )

Demikianlah,  Sikap KEBANYAKAN Manusia :

1). *KITA* Biasanya Masuk Ke Tempat Kerja, Segera Sebelum *WAKTUNYA*.

2). *KITA* Biasanya tiba di lapangan terbang, cepat sebelum *WAKTUNYA.*

3. *KITA* Biasanya  datang (menunggu giliran) di rumah sakit buru-Buru sebelum *WAKTUNYA*.

4). *KITA* Biasanya berada di dalam stasiun kereta api, 2 atau 3 jam *SEBELUM WAKTU BERANGKAT*.

*AKAN TETAPI*  Tatkala *KITA* Mendengar Suara *ADZAN* *KITA* Seringkali Bersantai,  *TANPA* Merasa *BERSALAH APA-APA*.
Kalau Di Masa Lalu,  Kita Diajarkan
*WAKTU* Adalah *UANG*,
Mulai Saat Ini,  Kita  Belajar
*WAKTU*  Adalah *IBADAH*".

*WAKTU Adalah NAFAS* Yang Setelah Terlewat, Tidak Akan  Bisa Kembali..!

*WAKTU Adalah IBADAH* Karena  Setiap Detik Harus Bernilai Ibadah. Apa Pun Aktivitasnya.

*MANUSIA* Sesungguhnya Hanya *PENGENDARA*  Di Atas Punggung Usianya.

*DIGULUNG* Hari Demi Hari,  Bulan Dan Tahun, Tanpa Terasa.

*NAFAS KITA* Terus Berjalan, Seiring Jalannya Waktu, Setia Menuntun Kita Ke *Pintu Kematian.*

Sesungguhnya *DUNIA*-Lah Yang Makin Kita *JAUHI* ...Dan
*LIANG KUBUR*-Lah Yang Makin Kita *DEKATI*...

*1 Hari Berlalu,  Berarti 1 Hari Pula Berkurang Usia Kita.*

Umur Kita Yang Tersisa Di *Hari Ini*, Sungguh Tidak Ternilai Harganya,

Sebab *Esok Hari*, Belum Tentu Jadi Bagian Dari Diri Kita.

Karena Itu, *JANGAN BIARKAN* HARI INI  Berlalu Tanpa *KEBAIKAN* Yang Bisa Kita *LAKUKAN,*

JANGAN Tertipu Dengan *USIA MUDA*, Karena *SYARAT* Untuk MATI,  Tidaklah Harus *TUA*.

*JANGAN* Terperdaya Dengan Badan *SEHAT*, Karena *SYARAT  MATI* Tidak Pula Harus *SAKIT*....

*TERUSLAH*
*Berbuat Baik…*
*BERKATA BAIK…*

WALAU Tidak Banyak Orang Yang *Mengenali Kebaikan Kita*, Tapi *KEBAIKAN* Yang Kita Lakukan Adalah *KEBAHAGIAAN* Dimana Perbuatan BAIK Kita di ketahui *Allah SWT*, dan  Akan Terus Dikenang Oleh Mereka Yang Tahu yang Kelak Kita Tinggalkan.

Jadilah Seperti *AKAR Yang TIDAK TERLIHAT*, Tapi Tetap *MENYOKONG KEHIDUPAN*...

Jadilah Seperti *JANTUNG Yang TIDAK TERLIHAT*, Tapi Terus *BERDENYUT* Setiap Saat TANPA HENTI;
Hingga Membuat Kita *TERUS HIDUP*, Sampai *BATAS WAKTUNYA UNTUK  BERHENTI*...

*SEMAKIN JAUH* Kita Meninggalkan Hari *Kelahiran*.. Semakin Dekat Kita Menuju Hari *Kematian*...

*KEMATIAN ITU PASTI*...
Tetapi Mati Yang Baik atau Buruk, adalah *PILIHAN*.

Mari... Jadikan HARI INI *LEBIH BAIK* Dari *HARI KEMARIN*.dan HARI *ESOK*,  Harus Lebih  *Baik* Dari *Hari Ini*.....

Semoga Bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia