Langsung ke konten utama

Umar bin 'Abdul 'Azîz

Percakapan Umar Bin Abdul Aziz dan Tamunya

Diceritakan bahwa pada suatu hari, seorang tamu berkunjung ke rumah khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azîz radhiyallahu ‘anhu yang sedang menulis di bawah cahaya lentera yang hampir padam. 

Si tamu berkata kepadanya, "Wahai khalifah, izinkan aku memperbaiki lentera itu?"

"Bukanlah sebuah sikap yang mulia jika seseorang memperkerjakan tamunya," jawab beliau.

"Bagaimana jika kubangunkan pembantumu?"

"Jangan, dia baru saja tidur."

Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azîz ra lalu berdiri mengambil botol minyak dan mengisi ulang minyak lentera itu hingga penuh.

"Wahai Amirul Mukminin, mengapa engkau perbaiki sendiri lentera itu?" tanya Sang tamu. 

"Ketika aku pergi untuk memperbaikinya, aku adalah 'Umar, dan ketika aku pergi untuk menulis kembali, akutetap 'Umar.  Tidak ada sesuatu pun dari diriku yang berkurang.  Ketahuilah, sebaik-baik orang adalah dia yang merendahkan diri kepada Allah," jawab beliau radhiyallahu ‘anhu.

_

Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azîz radhiyallahu ‘anhu merupakan seorang khalifah yang adil.  Beliau lahir pada tahun 63 H.  Ibu beliau adalah cucu Khalifah 'Umar bin Khathâb radhiyallahu ‘anhu.  Para ulama menyatakan bahwa beliau radhiyallahu ‘anhu adalah khalifah kelima setelah Khulafaur Rasyidin.  Khalifah 'Umar bin Khathâb radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, "Di antara keturunanku ada seorang anak lelaki yang di wajahnya ada sedikit luka goresan.  Dia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan"

📚 Sumber ::
Ihya' Ulumuddin, Imam Ghozali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia