Langsung ke konten utama

Sebab Kasih Sayang Allah Bisa Dari Hal Kecil*


  Imam Asy-Syibli pernah memberi dua nasihat:

1) Jika ingin merasa hatimu tenang dan tenteram bersama Allah, janganlah engkau turuti hawa nafsumu.

2) Jika engkau ingin dikasihi Allah maka kasihilah makhluk-Nya.

  Di dalam mimpinya, Asy-Syibli mengalami kematian. Lalu, setelah kematiannya itu dia ditanya tentang keadaannya, dan beliau menjawab, “Allah swt. bertanya kepadaku,
‘Wahai Abu Bakar, apakah kamu tahu apa sebab Aku mengampuni dosa-dosamu?’
Aku menjawab, ‘Sebab amal salehku.’
Allah swt. berfirman, ‘Bukan.’
Aku berkata, ‘Sebab keikhlasan ibadahku.’
Allah swt. berfirman, ‘Bukan.’
Aku menambahkan, ‘Sebab haji, puasa dan shalatku.’
Allah swt. kembali berfirman, ‘Bukan.’
Maka, aku bertanya keheranan, “Lantas, sebab apa wahai Tuhanku?’

  Allah swt. menjawab, ‘Ingatkah saat engkau berjalan di sebuah lorong, di Baghdad? Bukankah engkau menjumpai seekor anak kucing yang lemas akibat cuaca yang ekstrim hingga dia meringkuk kedinginan di sudut bangunan? Dengan rasa sayang, kemudian engkau mengambilnya, meletakkannya dalam sebuah keranjang yang engkau bawa, melindunginya dari udara yang dingin?’
Aku menjawab, ‘Ya. Hamba ingat.’
Allah swt. berfirman, ‘Lantaran kasih sayangmu terhadap anak kucing itulah, Aku memberimu rahmat.’”

_Nasha'ihul-'Ibad_ Imam Nawawi Al-Bantani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia