Langsung ke konten utama

Hukum minta maaf sebelum Ramadhan*

Ketika Rosululloh sedang berkhotbah pada suatu Sholat Jum'at (dalam bulan Sya'ban), beliau mengatakan Aamin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasulullah mengatakan amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan amin.

Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasulullah berkata Aamin sampai tiga kali.

Ketika selesai sholat Jum'at para sahabat bertanya kepada Rosululloh, kemudian menjelaskan: "ketika aku sedang berkhotbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasulullah
amin-kan doaku ini", jawab Rasulullah.

Do'a Malaikat Jibril adalah sbb: Yaa Alloh tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

- Tidak memohon ma'af terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);

- Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri;

- Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Maka Rasulullahpun amin sebanyak 3 kali.

(Hadis shahih diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ahmad, dan Al Baihaqi dari sahabat Abu Hurairah ra)

TAK TERASA...!!!*
30 hari lagi, Nafas menjadi  Tasbih...
30  hari lagi,
Tidur menjadi Ibadah...
30 hari lagi, Doa di ijabah...
30 hari lagi, Pahala di lipat gandakan...

*AKAN TETAPI......*

itu semua tidak akan terjadi tanpa maaf tulus & iklas dari hati saudara/i ku...

izinkan dari lubuk hatiku yang paling dalam, memohon maaf untuk...

lisan yg tidak berkenan...
janji yg terabaikan...
hati yg berprasangka buruk..
sikap yg menyakitkan...

Mohon maaf atas semua kekhilafan itu*....

Sehingga kita di beri umur panjang nan barokah...
Sehingga kita bisa di pertemukan pd bulan Suci Ramadhan...

Alllhumma baariklanaa fii Rojaba wa Sya'bana wa ballighnaa v ni Romadhoona waghfirlanaa dzunuubanaa...*

Aamiin yaa Robbal Alaamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia