Langsung ke konten utama

Postingan

15 SUNNAH RASULULLAH untuk para suami

1. Satu selimut bersama isteri (HR. Tirmidzi 132) 2. Makan minum segelas berdua (HR. Bukhari VI/293) 3. Mencium isteri sering-sering (HR. Nasai) 4. Mandi bersama isteri (HR. Nasai I/202) 5. Menyikat / menyisir rambut suami (HR. Ahmad) 6. Membantu pekerjaan rumah tangga (HR. Muslim) 7. Membelai isteri (HR. Ahmad) 8. Tetap romantis walau isteri sedang haid (HR. Bukhari 7945) 9. Menemani isteri yang sedang sakit (HR. Muslim 2770) 10. Memberikan isteri hadiah (HR. Ahmad) 11. Mengajak isteri ketika hendak keluar kota (HR. Bukhari dan Muslim) 12. Mendinginkan kemarahan isteri dengan kemesraan (HR. Ibnu Sunni) 13. Memanggil dengan kata-kata mesra (HR. Muslim) 14. Suami isteri berjalan-jalan berduaan waktu malam (HR. Muslim 2445) 15. Tidur dipangkuan isteri (HR. Bukhari) Subhanallah... Beruntunglah suami yg sudah mangerjakan sedikit banyak dari sunnah di atas, karena dapat menguatkan jalinan cinta dan mewujudkan keluarga sakinah dan digelari oleh RASULULLAAH dengan sabdanya .

JANGAN ANGGAP REMEH MENGIBAS DEBU DI KASUR

Mengapa kita harus mengibas debu seprai kita ? Ini adalah apa yang kita akan ungkapkan dan di sinilah tantangan ilmiah dan kesimpulan oleh para ilmuwan Barat : "Ketika seseorang tidur beberapa sel-sel mati dan jatuh ke spreinya. Dan setiap kali kita bangun ia akan akan tertinggal di belakang dan terakumulasi. Sel-sel mati ini tidak terlihat oleh mata telanjang dan hampir tidak dapat dihancurkan. Ketika jumlah sel-sel mati meningkat, maka akan dengan mudah menembus kembali ke dalam tubuh yang menyebabkan penyakit serius. Ini ilmuwan Barat mencoba untuk menghancurkan sel menggunakan berbagai disinfektan seperti dettol dan sejenisnya, tapi semua sia-sia. Sel-sel mati tidak pindah atau menghilang. Salah satu ilmuwan mengatakan, ia mencoba mengibas debu 3 kali seperti dalam Hadist dan tercengang menemukan bahwa semua sel-sel mati menghilang !!. Subhanallah... Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Barangsiapa pergi ke tempat tidur, ia harus mengibas debu di kasur tidurnya tiga kali,

Sakaratul Maut, Detik-Detik Yang Menegangkan Dan Menyakitkan

SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI MENYAKITKAN[1] Oleh Dr Muhammad bin Abdul Aziz bin Ahmad Al’Ali Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya”[2]. Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ “Dan data

Pesan Al-Habib Umar Bin Hafidz

Gunakan sosial-media untuk hal-hal yang bermanfaat. _ "Jadikanlah televisi, handphone, internet, dan alat-alat lainnya sebagai pelayan dan pembantu untuk agamamu. _ Jika tidak, alat-alat itu akan menghancurkan dirimu, sedangkan engkau malah tertawa (karena tidak menyadarinya,) ia akan merusak hatimu, akalmu, akhlakmu, dan fikiranmu tanpa kau sadari. _ Engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal yang paling berharga yang kau miliki. _ Al-Habib Umar Bin Hafidz #mintahalal_ridhanya

Dahsyatnya Pergi Ke Masjid

3 Amalan yang Diperbincangkan para Malaikat # Al-Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ahuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: أَتَانِي اللَّيْلَةَ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي أَحْسَنِ صُوْرَةٍ قَالَ: أَحْسَبُهُ، قَالَ: فِي الْمَنَامِ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ هَلْ تَدْرِي فِيْمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ اْلأَعْلَى؟ قَالَ: قُلْتُ: لاَ، قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا بَيْنَ ثَدْيَيَّ، أَوْ قَالَ: فِي نَحْرِي، فَعَلِمْتُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ، قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَلْ تَدْرِي فِيْمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ اْلأَعْلَى، قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ فِي الْكَفاَّرَاتِ وَالْكَفَّارَاتُ الْمَكْثُ فِي الْمَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ وَالْمَشْيُ عَلَى اْلأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ وَإِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِي الْمَكَارِهِ وَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ عَاشَ بِخَيْرٍ وَمَاتَ بِخَيْرٍ وَكَانَ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ." ‘Malam tadi Rabb-ku datang kepadaku dalam bentuk yang paling

Kuburan, Awal Persinggahan Akhirat

Kuburan bukan tempat peristirahatan yang terakhir sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, namun ia adalah awal persinggahan akhirat, dan kehidupan yang menentukan nasib hamba. Hani Maula ‘Utsman berkata, “Utsman bin ‘Affan apabila berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya, lalu dikatakan kepadanya, ‘Engkau mengingat surga dan neraka tidak menangis, namun untuk ini anda menangis?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ. ‘ Sesungguhnya kuburan adalah awal persinggahan akhirat, jika selamat darinya maka yang setelahnya akan lebih mudah darinya, dan jika tidak selamat maka yang setelahnya lebih berat darinya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

HABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN SALIM BIN HAFIDZ WAKTU MUDA

Syair Imam  Asy-Syafi’i اصبر على مر الجفا من معلم – فإن رسوب العلم في نفراته ومن لم يذق ذل التعلم ساعة – تجرع ذل الجهل طول حياته ومن فاته التعليم وقت شبابه – فكبر عليه أربعا لوفاته حياة الفتى والله بالعلم والتقى – إذا لم يكونا لا اعتبار لذاته Bersabarlah atas kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya gagalnya memperoleh ilmu karena memusuhinya. Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar meski sebentar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidup. Barangsiapa meninggalkan belajar di masa mudanya, Bertakbirlah untuknya empat kali (Jenazah) karena itulah mati yang sebenarnya.. Demi Allah, hakikat pemuda adalah dengan ilmu dan takwa. Jika keduanya tidak ada maka tidak dianggap keberadaannya.” Sebuah hadis sahih yang diriwayatkan lebih dari Sembilan Imam Ahli Hadist, yang sangat cocok menggambarkan sosok Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz : عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ