Langsung ke konten utama

Postingan

Meninggalkan keraguan

ONE DAY ONE HADITS Sabtu, 28 Oktober 2017 / 8 Safar 1439 Meninggalkan keragu- raguan عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ . [رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah  dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah SAW (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh) Pelajaran yang terdapat di dalam hadits 1. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara’. 2. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat dikuatkan. 3. Jika keraguan bertentangan deng

Mematiakan Lampu ketika hendak tidur

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸 ```KENAPA RASULULLAH MENYURUH MEMATIKAN LAMPU KETIKA HENDAK TIDUR ?``` *"Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR.Muttafaq'alaih).* *Rasulullah mensabdakan itu lebih dari 14 abad yang lalu. Ternyata, di abad modern ini baru diketahui manfaat medis dari tuntunan Rasulullah untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur.* *Ahli biologi Joan Robert mengungkapkan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon melatonin ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Orang yang tidur dalam kondisi gelap, maka tubuhnya bisa memproduksi hormon ini.* *Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti..* *Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan

Bahaya Sifat Sombong

ONE DAY ONE HADIST Jumat, 27 Oktober 2017 / 7 Safar 1439 Bahayanya Sifat Kesombongan من حديث عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (( لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ)) [ مسلم، الترمذي، أبو داود، ابن ماجه، أحمد ] Dari Abdullah bin Mas'ud radhiAlloh anhu berkata, dari Nabi sallallohu alaihi wa salam bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah. Ada seseorang yang bertanya, Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus ? Beliau menjawab, Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”. (HR. Muslim no. 91, At-Tarmizi, Abu- Daud,Ibnu Majah, Ahmad). Pelajaran

Masuk Neraka Atau Surga

Orang Masuk Neraka atau Surga Karena Seekor Lalat عن طارق بن شهاب قال، قال رسول الله صلى الله عليه: دَخَلَ الجَنَّة رَجُلٌ فِى ذُبَابٍ , وَدَخَلَ النّارَ رَجُلٌ فِى ذُبَابٍ .قالُوْا : وَكَيْفَ ذَالِكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قالَ :  مَرَّ رَجُلاَََََََنِ عَلَى قَوْمٍ لَهُمْ صَنَمٌ لاَ يُجَا ِوزُهُ  أحَدٌ حَتَّى يُقََََََرِّبَ لَهُ شَيْئًا . فَقََالُوْا لِأحَََََدِهِمَا : قَرِّبْ ! . قَالَ : مَا عِنْدِى شَيْئٌ قَالُوْا : قَرِّبْ وَلَوْ   ذُبَا بًا . فَقََرَّبَ ذُبَا بًا فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُ , فَدَخَلَ النَّارَ . وَقَالُوْا لِلاََخَرِ : قَرِّبْ ! . قَالَ : مَا كُنْتُ لِأَقْرَبَ لِأحَدِ شَيْئًا دُوْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ . فَضَرَبُوْا عُنُقَهُ , فَدَخَلَ الْجَنََّةَ Thoriq bin Syihab menuturkan,  bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallama bersabda: “Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang yang masuk neraka karena seekor lalat pula.” Maka para sahabat bertanya, “Bagaimana hal itu, ya Rasulullah ?”. Beliau menjawab, “Ada dua orang berjalan melewati suatu

Surga dan neraka itu dekat

Surga dan Neraka Begitu Dekat عن ابن مسعود رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم: ((الجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثلُ ذلِكَ)). رواه البخاري. Dari Ibnu Mas'ud r.a. katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Syurga itu lebih dekat pada seseorang di antara engkau sekalian daripada ikat terumpahnya, neraka pun demikian pula." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- untuk mencapai surga atau neraka itu mudah sekali. 2- Jika seseorang ingin mendapatkan surga tentulah wajib mempunyai kesengajaan yang benar, melakukan ketaatan dan kebaktian kepada Tuhan, melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua laranganNya. Tetapi jika ingin memasuki neraka, tentulah dengan jalan mengikuti apa saja yang menjadi kehendak hawa nafsu, menuruti kemauan syaitan dan melakukan apa saja yang berupa kemaksiatan dan kemungkaran. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: - Orang-orang yang berada dineraka dan di surga den

Alloh tidak menyia nyiakan orang yang bersungguh sungguh

Allah Tidak Menyia-nyiakan Orang yang Bersungguh-sungguh «عن أنس رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربّه عز وجل قَالَ: ((إِذَا تَقَربَ العَبْدُ إلَيَّ شِبْرًا تَقَربْتُ إِلَيْه ذِرَاعًا، وَإِذَا تَقَرَّبَ إلَيَّ ذِرَاعًا تَقَربْتُ مِنهُ بَاعًا، وِإذَا أتَانِي يَمشي أتَيْتُهُ هَرْوَلَةً)). رواه البخاري. Dari Anas rodhiallohu anhu berkata, dari Nabi saw meriwayatkan dari Robnya 'Azza wa Jalla berfirman: "Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekat padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Hadist yang tercantum di atas itu adalah sebagai perumpamaan belaka, baik bagi Allah atau bagi hambaNya. 2- Jadi maksudnya ialah barangsiapa yang mengerjakan ketaatan kepada Allah sekalipun sedikit, maka Allah akan menerima serta me

Cara Hidupmu

Bagaimana Cara Hidupmu Begitu Cara Matimu عن جابر رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيهِ)). رواه مسلم. Dari Jabir r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Dibangkitkan setiap hamba itu - dari kuburnya, menurut apa yang ia mati atasnya." (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Hadis ini menyerukan setiap manusia muslim lagi mu'min agar senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun, mengerjakan apa-apa yang diredhai Allah, menetapi sunnah-sunnahnya Rasulullah s.a.w. dalam segala waktu, tempat dan keadaan. 2- Juga menyerukan supaya terus menerus memiliki keikhlasan hati dalam mengamalkan segala hal semata-mata untuk Allah Ta'ala jua, baik dalam ucapan ataupun perbuatan. 3- Kepentingannya ialah agar di saat kita ditemui oleh ajal, maka kematian kita pun menetapi keadaan sebagaimana yang tersebut di atas itu, sehingga pada hari kita diba'ats atau dibangunkan dari kubur nanti, kead