Langsung ke konten utama

Postingan

Kisah Seorang Anak

*KISAH NYATA MENGGUGAH JIWA* Ini tulisan Ary Ginanjar Agustian (Renungan Kisah Nyata) Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ. Sehabis meeting dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid karena takut terlambat. Dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang. Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu. Sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg di pasang di luar ruangan utama masjid. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih Dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan, tutur katanya lembut namun tegas. Dari penampilannya yg menarik tsb, saya jadi penasaran, apa kira2 isi khotbahnya. Ternyata betul dugaan saya! Isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan. Banyak yg mengucurkan air mata (termasuk saya)., bahkan ada yg sampai tersedu sedan. Dengan gaya yg menarik

Sahabat Rasulullah

Silahkan baca ini... Semoga kita semua mendapat syafa'at beliau ...... Baca sejenak dan hayati baik-baik ..... 🎾Assalamualaikum Wr.Wb. Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat. Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah. Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kmdn, penuhlah Masjid dg para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW. Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dilderitanpya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?" Semua sahabat menjawab dg suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."

Tahukah Kita

TAHUKAH KITA? Bahwa ikan yg ribuan tahun lalu menelan Nabi Yunus As itu ternyata masih hidup sampai sekarang, bahkan sampai hari kiamat. hal ini sdh dijelaskan dalam al-Qur'an: andai Yunus itu tidak beristighfar, tentu ia akan tinggal dalam perut ikan tersebut sampai hari kebangkitan.. *taukah anda*....? bahwa janin semasa dalam kandungan perut ibunya, dia dilihatkan perjalanan hidupnya mulai dr lahir sampai mati, karena itu, terkadang ketika kita berkunjung ke beberapa tempat yang baru, tp seolah tempat tersebut sudah tidak asing bagi kita. *taukah anda*.....? di saat bersin, seluruh anggota tubuh kita berhenti berfungsi, seolah mati, ini terjadi dalam hitungan detik, setelah itu berfungsi normal kembali, inilah kenapa dalam islam di sunnahkan membaca alhamdulillah setelah bersin, sebagai ungkapan syukur atas berfungsinya kembali seluruh anggota badan kita. *taukah anda*.....? menguap itu bukan tanda bahwa kita mengantuk, tapi itu adalah pertanda bahwa tubuh kita butuh tamb

bulan Rajab

Assalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh..... Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakanshalat witir sebelum tidur.”[1]. 2. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah saw. bersabda: صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.”[2]. 3. Dari Abu Dzar, Rasulullah saw. bersabda padanya: يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”[3].

Ringan di ucapkan berat timbangan

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم: كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ Dari Abu Ghurairoh radhiAlloohu 'anhu ia berkata: Nabi shalallohu 'alahi wasallama bersabda: “Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 7563 dan Muslim no. 2694) Pelajaran yang terdapat dalam hadist: 1- Hadits ini termasuk hadits mulia yang membicarakan fadhilah amalan, keutamaan suatu amalan. 2- Dzikir di lisan adalah ibadah yang paling ringan. Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ “Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan dzikir pada Allah.” (HR. Tirmidzi no. 33

Mengapa orang baik sering tersakiti

Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Meskipun kebahagiaan sudah ditangannya, ia enggan menikmati kesenangan itu sendiri kecuali orang lain juga bisa merasakan bahagianya. . Mengapa orang baik sering tertipu . Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yang ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya. . Mengapa orang baik di zholimi Karena orang baik tak pernah mau membalas kejahatan serupa. Ia hanya menerima, meski bukan dia yang memulai perkara. . Mengapa orang baik sering meneteskan air mata Karena orang baik tak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, dan percaya bahwa suatu masa Yang Maha Kuasa akan mengganti kesabarannya. . Tapi kenapa pada waktunya tiba, orang baik yang dulu tersakiti,tertipu, terzholimi dan sedih merasa terobati,senangjaya dan bahagia serta menjadi mulia . Karena Allah akan mengkabulkan doa-doanya dan mengangkat derajatnya: “(yaitu)

Problematika Dakwah Masa Kini

Oleh: RB. Khatib Pahlawan Kayo Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui pendekatan individual (personal approach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pen­dekatan kolektif seperti yang dilakukan saat ber­dakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukum­nya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah pada­hal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksana­annya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ‘ubudiyah dan bukti keikhlasan ke