Langsung ke konten utama

Postingan

Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

Yang berhak menerima zakat fitrah pada dasar-nya sama dengan orang yang berhak menerima zakat yang telah ditentukan, oleh Allah dalam Al Qur an yaitu sebagai berikut I. Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau penghasilannya tidak mencukupi separuh atau 50% dari ke- butuhan hidupnya sehari-hari. 2. Miskin yaitu orang yang mempunyai harta dan usaha tetapi tidak mencukup kebutuhan hidupnya sehari-hari. 3. Amil yaitu orang yang bertugas mengumpulkan dan mem-bagi-bagikan zakat fitrah kepada orang yang berhak mene-rimanya. 4.Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum kuat imannya atau masih lemah imannya. 5. Hamba sahaya yaitu hamba sahaya yang dijanjikan untuk dimerdekakan oleh tuannya dengan jalan untuk menebus dirinya. 6.Gharim yaitu orang yang berhutang dan tidak sanggup untuk membayarnya, sedang hutangnya itu untuk keperluan memenuhi kebutuhan hidupnya. 7.Sabilillah yaitu orang yang berjuang dengan sukarela untuk menegakkan agama Allah. 8.Ibnu Sabil (musafir) yaitu or

Syarat-syarat wajib zakat fitrah

1.Orang Islam. 2.Orang itu masih hidup pada waktu' matahari terbenam di akhir Bulan Ramadhan 3.Dia mempunyai kelebihan makanan untuk sehari semalam bagi dirinya dan seluruh keluarganya menjadi tanggungannya pada hari Idul Fitri.

HUKUM BERD0'A

Menurut para ahli fikih (Fugaha), ahli hadits (muhadditsin), Jumhur ulama (mayoritas ulama) baik mereka dari golongan salaf (ulama dahulu), maupun khalaf (ulama kemudian) berdo'a hukumnya sunat berdo'a terdapat dan disebut di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi saw. (mustahab);karena masalah B. Ada sebagian mereka yang berpendapat bahwa berdiam diri dibawah arus ketentuan Tuhan lebih baik daripada berdo'a; dan redha dengan apa yang sudah ditentukan Tuhan adalah lebih utama. Golongan ini berpendapat tidak perlu berdo'a karena ketentuan Tuhan merupakan suatu ke-mestian, berdo'a berarti minta ubah sesuatu yang sudah ditetapkan Allah SWT; hal ini tidak layak. C.Segolongan lain berpendapat pula bahwa mereka yang berdo'a dengan lidah dan redha dengan hati terhadap ketentuan Tuhan akan mendapat ganjaran berdo'a dan ganjaran keredhaanNya itu. D. Menurut Imam Al Ghazalı; Jika ada orang yang bertanya: gunanya berdo'a, bukankah ketentuan Tuhan sudah merupaka

TEMPAT-TEMPAT MUSTAJAB UNTUK BERDO'A

Mustajab artinya mendapat perkenan Allah SWT dalam berdo'a. Disebut juga dengan maqbul artinya diterima. Seseorang bisa saja berdo'a dimanapun ia berada asalkan tempat tersebut layak untuk berdo'a. Namun ada beberapa tempat dipermukaan bumi ini yang mustajab untuk berdo'a karena mempunyai keistimewaan tersendiri yang dianugerahkan Allah SWT. Tempat-tempat tersebut ialah: 1. Di kala melihat Ka'bah. 2. Di kala melihat Masjid Nabawi. 3. Di tempat dan di kala melakukan Tawaf. 4 Di sisi Multazam. 5. Di dalam Ka'bah. 6. Di sisi sumur Zamzam. 7. Di belakang maqam Nabi Ibrahim a.s. 8. Di atas bukit Shafa dan Marwah. 9. Di Arafah, Muzdalifah, Mina dan di sisi Jamarat yang tiga. 10.Di Masjid al Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al Aqsha Serta di tempat-tempat mulia yang lain yaitu masjid dan tempat ibadah.

Pengertian Korelasi

A. Pengertian Korelasi Kata korelasi berasal_dari bahasa Inggris yakni"Correlation yang diterjemahkan ke dalam bahasaa Indonesia adalah hubungan atau saling hubungan timbal balik.Dalam ilmu statistik korelasi adalah hubungan dua variabel atau lebih. Hubungan dua variabel disebut bivariate variable, misalnya korelasi/hubungan antara minat baca (variabel X) dengan prestasi belajar (variabel Y). Sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel- disebut multivariate ariable, misalnya hubungan antara prestasi belajar (variabel X1) dengan kerajianan kuliah (variabel X2), keaktifan mengunjungi perpustakaan (variabel X3), keaktifan belajar di rumah (variabel X4) dan keaktifan berdiskusi (variabel X5).Variabel minat baca disebut dengan independent variabel yakni variabel yang memperngaruhi, sedangkan prestasi belajar disebut dependent variabel yakni variabel yang dipengaruhi (ini contoh bivariate variabel). Dalam Contoh multivariate variabel, prestasi belajar disebut dengan dependent varia

Ciri-ciri Pokok Statistik.

Menurut Sudijono (1987) statistik mempunyai tigamacam ciri pokok, yaitu: 1. Statistik selalu bekerja dengan angka/ bilangan Jika statistik hendak digunakan sebagai analisis data kuantitatif, maka data kualitatif tersebut terlebih dahulu harus diubah menjadi data kualitatif. Misalnya kategori pandai, cukup, kurang (data kuantitatif), untuk bisa dianalisis secara kuantitatif terlebih dahulu di ubah ke bentuk angka atau kuantitatif. Proses perubahan dari data kualitatif ke data kuantitatif disebut dengan proses kuantifikasi. Sedangkan proses perubahan dari data kuantitatif ke data kualitatif disebut proses kualıftkasi. 2. Statistik bersifat obyektif Dinyatakan demikian sebab statistik bekerja menurut apa adanya sesuai dengan kenyataan dan tidak memihak. Karena itu kerja statistik menutup pintu bagi masuknya unsur-unsur subyektif yang dapat mengungkap keinginan-menjadi kenyataan atau kebenaran. Dengan demikian statistik sebagai alat peneliti kenyataan tidak dapat berbicara lain kecuali apa

Tujuan Mempelajari Statistik

Tujuan mempelajati statistik minimal adalah sebagai berikut: Agar mahasiswa dapat memahami, mengerti beberapa istilah statistik dan manfaatnya.Agar mahasiswa mampu menggunakan teknik-teknik penyajian data statistik dan rumus-rumus atau teknik-teknik analisis statistik dalam lapangan penelitian/laporan pendidikan, setidak-tidaknya dapat memahami buku-buku laporan penelitian laporan pendidikan yang memuat data-data statistik dan analisis statistik. Agar mahasiswa memiliki sifat teliti dan cermat dalam menerima maupun mengemukakan keterangan maupun kesimpulan.