Langsung ke konten utama

Postingan

IBU, AJARI AKU MEMILIH JODOH"

Anak : Ibu, ajari aku bagaimana cara untuk memilih calon pendamping hidup. Karena aku tak mau salah memilih." I b u : Anakku , dengarlah. Engkau jangan memilih lelaki hanya karena tampannya. Karena kelak engkau akan kecewa ketika ketampanan itu telah memudar. Jangan pula engkau memilih lelaki yang kaya raya. Karena kelak engkau akan menyesalinya ketika engkau mulai tak dianggap karena kemiskinanmu. Jangan pula engkau memilih lelaki yang banyak dikagumi wanita. Kelak engkau akan kecewa begitu ia berpaling darimu dan memilih yang lain." Anak : Lalu aku harus memilih karena apanya Bu?" I b u : Pilihlah ia karena Agamanya. Pilihlah ia karena akhlaknya. Dan pilihlah ia yang mau menerima kekuranganmu. Bukan karena kelebihan yang ada padamu." Anak : Terus aku harus berusaha bagaimana untuk mendapatkan pendamping yang demikian Bu?" I b u : Teguhkan keimananmu. Perbaikilah akhlakmu. Tuluskan niatmu semata-mata karena Allah. Lalu jika hari itu telah tiba, terim

MELANGKAHLAH SEKARANG JUGA

Hidup tidak bisa selalu dipandang menurut perspektif kita sendiri. Dalam hidup, kita juga harus mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Dan itu, seringkali kita lupakan. Seringkali pula dampak yang kita dapat tidak sesepele yang kita bayangkan. Dalam kehidupan, kita disuguhi berbagai macam pilihan. Karena hidup memang tentang pilihan, komitmen. Ingatlah, semenjak awal kita diciptakan, kita telah berkomitmen dengan Allah bahwa kita memilih, mengakui, dan bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan kita, tiada sekutu baginya. أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُو يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ    “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (serayaberfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjad isaksi”.

Waspadalah dalam Bergaul

   Hendaklah kamu menghindari persahabatan dengan orang yang dapat membuatmu menjauh dari Allah SWT dan dari perbuatan taat kepada-Nya, atau yang membuat kamu lupa berdzikir kepada-Nya, baik yang ia lakukan dengan ungkapan terang-terangan ataupun yang tersembunyi.    Menghindar dari ajakan yang melalui ucapan yang terang-terangan tentunya sudah jelas bagimu. Sedangkan menghindar dari ajakan yang tersembunyi adalah dengan menyadari bahwa untuk tidak sekalipun kamu duduk-duduk bersama seseorang yang menyembunyikan di dalam hatinya niatan untuk meninggalkan berbagai ketaatan kepada Allah, atau yang terus-menerus melakukan berbagai pelanggaran terhadap perintah-perintah-Nya. Tidaklah duduk-duduk dengan mereka kecuali akan mengalir pula dari hatinya ke hatimu suatu perasaan persetujuan, walaupun hanya sedikit, atas sikap mereka.    Maka hendaklah kamu pada zaman seperti sekarang ini, tidak memilih duduk berbincang-bincang bersama seseorang, kecuali jika kamu merasa yakin dapat memp

INGAT SIKSAAN ALLAH ITU SANGAT PEDIH

Sahabat yang dirahmati Allah, kita sebagai kaumuslimin kita diperintahkan untuk menjaga keluarga kita dari API neraka sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ _Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan._ (QS. At-Tahrim: 6) Sahabat yang dirahmati Allah, oleh sebab itu kita harus menjaga keluarga kita dari kerasnya siksaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan seringan-ringannya siksaan penghuni neraka adalah disimpan dua bara API di telapak Kakinya dan mendidih di otaknya sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadi

EMPAT AMALAN MENDAPATKAN RIDHO ALLAH

``Pertama : Bila kamu melihat semut, maka janganlah kamu membunuhnya. Carilah dengan itu ridha Allah, semoga Allah mengasihani kamu sebagaimana kamu mengasihaninya. Kamu ingatlah bahwa ia bertasbih kepada Allah, maka jangan engkau hentikan tasbih ini dengan membunuhnya. Kedua : Bila kamu nampak burung sedang minum air dari kolam, maka janganlah kamu lalu di sebelahnya sehingga menakutkannya. Biarkan ia dengan perasaan yang aman. Engkau carilah dengan itu ridha Allah, semoga Allah mengamankan kamu pada hari di mana, nyawa telah sampai di tenggorokan. Ketiga : Bila kamu hendak mengalihkan kucing yang sedang mengganggu di tengah jalan, elakkan dari membuatnya terkejut. Carilah dengan itu ridha Allah. Semoga Allah memelihara engkau dari kematian yang mengejut. Keempat : Bila engkau terpaksa membuang sisa atau bekas makanan, jadikanlah niat engkau hendak memberi makhluk lain makan. Carilah dengan itu ridha Allah. Semoga Allah mengaruniakan engkau rezeki dari jalan yang tak disangka.

Tamu Istriku

‎ذهبت إمرأة تشتكي عند رسول الله صلى الله عليه وسلم من زوجها... Ada seorang istri mengeluh kepada Rosul ﷺ karena perilaku suaminya ‎كان زوجها يدعوا الناس في بيتها ويكرمهم وكثرة الضيوف سبب لها المشقة والتعب Suaminya selalu memanggil orang-orang ke rumahnya,menjamunya sehingga sering banyak tamu yang menyebabkan dia sang istri kerepotan & kecapekan ‎فخرجت من عند رسول الله ولم تجد الجواب منه Tapi sang istri keluar dari tempat Rosul & dia tidak mendapat jawaban dari Rosul ‎ وبعد فترة ذهب رسول الله إلى زوجها وقال له إني ضيف في بيتك اليوم Setelah beberapa waktu...Rosul ﷺ pergi ke rumahnya & Rosul bersabda kepada sang suami bahwasannya aku adalah tamu dirumahmu hari ini ‎سعد الزوج بالخبر وذهب إلى زوجته وأخبرها إن ضيفا عندنا اليوم وهو رسول الله Begitu bahagia sang suami karena hal tersebut dia pun menuju istrinya untuk mengkhabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rosululloh ﷺ ‎سعدت الزوجة بالخبر وطبخت كل ما لذ وطاب وهي راضية ومن طيب خاطرها Si istripun merasa bahagia karena

Tiga Amalan yang Bisa Menghapus Kesalahan dan Mengangkat Derajat

Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh *ONE DAY ONE HADIST* Selasa, 11 Juni  2019 / 7 Syawal 1440 عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((ألا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟)) قَالُوا: بَلَى، يَا رسولَ اللهِ، قَالَ: ((إِسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إِلَى المَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ)). رواه مسلم. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa darjat?" Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya, melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya.