Langsung ke konten utama

IBU, AJARI AKU MEMILIH JODOH"

Anak : Ibu, ajari aku bagaimana cara untuk memilih calon pendamping hidup. Karena aku tak mau salah memilih."
I b u : Anakku , dengarlah. Engkau jangan memilih lelaki hanya karena tampannya. Karena kelak engkau akan kecewa ketika ketampanan itu telah memudar. Jangan pula engkau memilih lelaki yang kaya raya. Karena kelak engkau akan menyesalinya ketika engkau mulai tak dianggap karena kemiskinanmu. Jangan pula engkau memilih lelaki yang banyak dikagumi wanita. Kelak engkau akan kecewa begitu ia berpaling darimu dan memilih yang lain."
Anak : Lalu aku harus memilih karena apanya Bu?"
I b u : Pilihlah ia karena Agamanya. Pilihlah ia karena akhlaknya. Dan pilihlah ia yang mau menerima kekuranganmu. Bukan karena kelebihan yang ada padamu."
Anak : Terus aku harus berusaha bagaimana untuk mendapatkan pendamping yang demikian Bu?"
I b u : Teguhkan keimananmu. Perbaikilah akhlakmu. Tuluskan niatmu semata-mata karena Allah. Lalu jika hari itu telah tiba, terimalah pemuda yang berani melamarmu. Setidak-tidaknya ia telah punya niat baik kepadamu. Bukan ia yang suka menggodamu. Bukan ia yang hanya mengajakmu untuk dijadikan pacarnya. Namun Karena keinginannya menjaga kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih. Namun ingatlah, jika engkau alihkan cintamu pada harta, ketampanan maka kelak engkau pasti akan kecewa. Kerana bisa jadi itu hanya topeng darinya."
Anak : Ada lagikah Bu?"
I b u : Istikharahlah. Jika pilihan hatimu sudah mantap kepadanya, ajaklah ia segera menikahimu nak. Karena itu adalah sebaik-baik penawar fitnah.Insyaallah engkau akan merasakan kebahagiaan karena telah memenangkan Allah dalam pilihanmu. Railhah cinta bersamanya. Kelebihan yang ada padanya akan membuatmu tersenyum bahagia. Akan tetapi sebaliknya, kekurangannya akan menjadi benih-benih cinta diantara kalian.
Karena kalian tercipta untuk saling mengisi. Saling melengkapi. Saling memperbaiki akhlak. Semangati langkahnya. Kokohkan semangat juangnya. Arungi bahtera rumah tangga kalian dengan senyum ceria. Kelak jika sudah diberi amanah oleh-Nya, didiklah anak-anakmu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang Mulia. Lahirkan keturunan yang kuat tauhidnya, mulia akhlaknya, kokoh imannya. Kelak, ibumu ini akan merasa sangat bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati."
Ibu...Sahabat Terbaik Ku !!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia