Langsung ke konten utama

Postingan

Disunnahkan memulai memakai sandal dengan kaki kanan

  وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – إِذَا اِنْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِينِ, وَإِذَا نَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ, وَلْتَكُنْ اَلْيُمْنَى أَوَّلَهُمَا تُنْعَلُ, وَآخِرَهُمَا تُنْزَعُ – Darinya (dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu), ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian memakai sandal, maka hendaklah ia mendahulukan kaki kanan. Sedangkan apabila ia hendak melepaskannya, maka hendaklah ia mendahulukan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama kali memakai sandal, dan yang terakhir melepaskannya.” (HR. Bukhari, no. 5856 dan Muslim, no. 2097) [Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Kitab Al-Libas, Bab melepas sandal kiri]   Faedah Hadits   Disunnahkan memulai memakai sandal dengan kaki kanan karena memakai sandal termasuk memuliakan kaki. Karena kaidahnya, mendahulukan yang kanan untuk tujuan takrim (pemuliaan), untuk ziinah (perhiasan), dan untuk na

Bacalah Al Qur'an

Sebagian orang malas membaca Al Quran padahal di dalam terdapat petunjuk untuk hidup di dunia. Sebagian orang merasa tidak punya waktu untuk membaca Al Quran padahal di dalamnya terdapat pahala yang besar. Sebagian orang merasa tidak sanggup membaca  Al Quran karena sulit dan tidak ada waktu katanya, padahal membacanya sangat mudah dan sangat mendatangkan kebaikan serta waktunya sama Allah berikan kepadanya. Mari perhatikan hal-hal berikut: Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi {الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)} “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan

Lahir dan Mati Tak Jauh Berbeda…

Dirimu sungguh unik wahai anak manusia… Saat dilahirkan, engkau tak tau siapa yang mengeluarkanmu dari rahim ibumu.. Saat mati, engkau tidak tau siapa yang memasukkanmu ke dalam liang kubur (secara dhohir).. Ketika lahir engkau dibersihkan dan dimandikan.. Saat mati pun engkau dibersihkan dan dimandikan.. Kau tak pernah tau siapa yang tersenyum bahagia di hari kelahiranmu.. Kau juga tak mengerti siapa yang menangis di hari kematianmu.. Di perut ibumu, engkau terjepit di tempat yang sempit dan gelap.. Dan ketika mati engkau pun terjepit di tanah yang sempit dan gelap.. Ketika engkau dilahirkan, mereka menutupimu dengan kain… Di hari kematianmu, engkau pun akan dikafani.. Ketika engkau beranjak dewasa, mereka akan menanyakan kabar dan prestasimu.. Namun ketika engkau mati, tidak ada pertanyaan yang kau terima kecuali tentang amalmu.. Ohh… Alangkah dekatnya hari itu.. Karena itu jangan pernah membanggakan harta atau ilmu yang kita miliki. Sungguh kita lahir dalam keadaan koson

JUM'AT DAN AL KAHFI

*Disunnahkan Membaca Surat ke 18, Al-Kahfi Setiap Hari Jum'at, Boleh Juga Malam Jum'at..* 📖 Membaca Surat al-Kahfi di malam dan hari Jum’at, telah kita ketahui keutamaannya. 🌌 Malam Jum'at. مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ *“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, ia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah”* (Shahih, HR. Ad-Darimi; Shahihul Jami’: 6471 al-Albani) 🌅 Hari Jum'at. مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ *“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, ia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at...”*  (Shahih, HR. An-Nasa’i, al-Baihaqi; Shahihul Jami’: 6470) ✏ Dalam dua hadist di atas, pada hadis pertama, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, ‘membaca surat al-Kahfi di malam jumat’. Sementara di hadis kedua, beliau menyatakan, ‘membaca surat Al-Kahf

Kritik itu DITANGGAPI bukan DITANGKAPI

Satu hari Umar bin Khattab berdiri dan berkhutbah sesaat baru dilantik menjadi Khalifah pengganti Abu Bakr ash-Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu. Beliau berkata di depan hadirin yg baru membai'atnya menjadi Khalifah:"Apa yg akan kalian perbuat jika aku melakukan tindakan yg melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya...?". Tidak ada yg menjawab. Semua mata hanya menatap beliau. Sejurus kemudian beliau mengucapkan kalimat yg sama. Kembali tdk ada yg menjawab, karena semua yg hadir yakin, mustahil beliau akan melakukan hal tersebut. Dan, untuk ketiga kalinya beliau mengulangi pertanyaannya:"Apa yg kalian perbuat, jika aku sebagai pemimpin kalian melakukan tindakan yg melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya...?" Sontak seorang pemuda berdiri, mengacungkan pedang, dan berseru:"Jika engkau bertindak melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya, maka pedang ini akan ku kalungkan ke lehermu...!" . Sayyidina Umar bin Khattab tersenyum lega. Alhamdulillah.... Beliau memuji Allah da

Puasa Sya’ban termasuk puasa yang paling banyak keutamaan

Dari sekian banyak puasa sunnah, puasa Sya’ban termasuk puasa yang paling banyak keutamaan dan sangat dianjurkan untuk mengerjakannya. Bahkan Rasulullah SAW sendiri sangat senang melakukan puasa Sya’ban dan memperbanyak puasa di bulan tersebut. Oleh sebab itu, Syeikh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatul Zein mengatakan: صوم شعبان لحبه صلى الله عليه وسلم صيامه فمن صامه نال شفاعته صل الله عليه وسلم يوم القيامة “Puasa Sya’ban (disunnahkan) karena Rasulullah SAW menyukai puasa pada bulan itu. Siapa yang puasa Sya’ban, dia akan memperoleh syafaat Rasulullah SAW di hari akhirat kelak.” Penjelasan Syekh Nawawi ini diperkuat oleh banyak hadis dan kesaksian sahabat yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menyukai puasa Sya’ban dan memperbanyak puasa pada bulan tersebut. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Ibnu Khuzaimah menampilkan sebuah riwayat dari ‘Aisyah,  dia berkata: كان أحب الشهور إلى رسول الله عليه وسلم أن يصومه شعبان، ثم يصله برمضان “Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpu

Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim

Inilah bahaya menjalin hubungan silaturahim. Ingat silaturahim yang dibahas di sini adalah menjalin hubungan dengan sesama kerabat. Bahasannya diambil dari kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqalani. بَابُ اَلْبِرِّ وَالصِّلَةِ Bab Berbuat Baik pada Orang Tua dan Silaturahim (Berbuat Baik pada Kerabat) Hadits 1464 وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ – يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ Dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.”  (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 2984 dan Muslim, no. 2556] Faedah Hadits Dikatakan tidak masuk surga, ini merupakan kalimat ancaman, bisa jadi ditafsirkan. Bisa jadi pula kalimat tersebut disebutkan apa adanya karena dikhawatirkan berbicara tentang Allah tanpa ilmu, dan ini lebih membuat seorang takut sehin