Langsung ke konten utama

Postingan

Keutamaan Shalat Sunnah Qobliyah Dzuhur Dan Ba'diyah Dzuhur

shalat sunnah qobliyah Dzuhur dan ba'diyah Dzuhur termasuk shalat sunnah rawatib yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali ketika beliau sedang bepergian jauh (musafir). 🍂🍂🍂 Shalat rawatib Dzuhur dapat dikerjakan dengan 3 cara berikut: ✅ Shalat 4 rakaat sebelum dan 4 rakaat sesudahnya. ✅ Shalat 4 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya. ✅ Shalat 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya. 🌴🌴🌴 Shalat sunnah empat rakaat ini dikerjakan dua rakaat-dua rakaat atau dengan dua kali salam. 🍁🍁🍁 Ada fadhilah khusus bagi siapa saja yang mengerjakan shalat rawatib Dzuhur delapan rakaat, yaitu empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat setelahnya. 🌳🌳🌳 Siapa yang menjaga delapan rakaat ini, niscaya Allah ta'ala selamatkan dia dari api neraka. 🌷🌷🌷 Ummu Habibah radliallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْد

JANGAN MENYIA-NYIAKAN WAKTU

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته Alhamdulillah  wa Bismillah... 🌿 MENYIA-NYIAKAN WAKTU   LEBIH BAHAYA DARI KEMATIAN  🌿 ❣️Waktu sangatlah berharga. Begitu berharganya waktu, menyia-nyiakannya adalah bentuk puncak kerugian, bahkan lebih berbahaya dari kematian. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها “Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”. [Al-Fawaid hal 44] Apabila waktu di sia-siakan terus-menerus maka untuk apa ia hidup? Waktunya tidak bermanfaat baik untuk dirinya dan orang lain. Waktu hanya digunakan untuk bermain-main dan bersenda gurau saja? ❣️Begitu Berharganya Waktu Ketika Allah bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya dalam Al-Quran, hal ini menunjukkan makhluk tersebut memiliki keistimewaan. Al

Syurga dan Neraka Lebih dekat dari Tali Sandal

ONE DAY ONE HADIST Ahad, 9 Desember 2018 / 2 Robii'ul Akhir 1440 عن ابن مسعود رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم: ((الجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثلُ ذلِكَ)). رواه البخاري. َDari Ibnu Mas'ud rodhiallohu anhu berkata, berkata Nabi saw: Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu. (HR. Al-Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Penyebab seseorang masuk surga atau neraka adalah perbuatan anggota tubuhnya. Ini makna secara zhahir dimana seluruh anggota tubuh lebih dekat dari sandal. 2- cinta terhadap amalan kebaikan walaupun hanyalah sedikit sebaliknya benci terhadap amalan keburukan walaupun hanyalah sedikit. Karena ketaatan mendekatkan kesurga sebaliknya kemaksiatan mendekatkan keneraka. 3- Pentingnya istiqamah. Disebutkannya ‘tali sandal’ bukan hanya ‘sandal’ sebab tali sandallah yang mengikat kaki dengan alas sandalnya. Demikian pula istiqamah me

MERAHASIAKAN AMAL SHOLEH

﷽ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ خَبْءٌ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ “Barang siapa diantara kalian yang mampu untuk memiliki amal sholeh yang tersembunyikan maka lakukanlah !” _(Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 2313)_ Coba kita bersikap jujur dan bertanya pada diri sendiri, “Berapakah amal sholeh kita yang tersembunyi, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, bahkan istri dan anak-anak?. Ataukah setiap kali kita beramal sholeh hati dan lidah menjadi gatal ingin segera menceritakannya kepada orang lain ?”. Sungguh tidaklah mudah menyembunyikan amalan sholeh, karena sesungguhnya manusia adalah makhluk yang senang untuk dipuji dan dihormati. Dengan menampakan kebaikan dan amal sholehnya maka orang-orangpun akan menjadi menghormati, menghargai, dan memujinya. *Faedah menyembunyikan amal sholeh :* Menyembunyikan amal sholeh lebih menjauhkan seseorang dari penyakit riyaa dan sum’ah. Amal sholeh yang ter

Bersedekah

Allah SWT berfirman: *إِنْ تُبْدُوا ٱلصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا ٱلْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَٱللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿٢٧١﴾*    _"Jika engkau menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali, dan jika engkau menyembunyikannya dan engkau berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan darimu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."_ (Qs. Al-Baqarah: 271)    Bersedekah secara rahasia lebih diutamakan karena hal ini lebih mendekati keikhlasan yang merupakan ruh setiap amal perbuatan, dan lebih jauh dari riya' yang dapat merusak amalan itu, maka jauhilah riya' dalam bersedekah atau amalanmu yang lainnya dan janganlah sampai engkau mengundat-ngudat sedekahmu kepada orang-orang fakir itu karena telah disebutkan ancaman yang keras mengenainya.    Janganlah engkau meminta balasan dari

Shalat Merupakan Tolak Ukur Semua Amal

┏ ﷽ ━━━┓ *ONE DAY ONE HADITS* Sabtu, 8 Desember 2018 / 3p Robiul Awal 1440 H. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ .” (رواه ابو داود واحمد والحاكم والبيهقي) Artinya : _Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah ﷺ : “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika a

DZIKIR PAGI

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: ‘Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit mataharilebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar sampai terbenam mataharilebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.’” (HR. Abu Dawud no. 3667, lihat Shahiih Abi Dawud 11/698 no. 3114 – MisykaatulMashaabiih no. 970, hasan) Imam Ibnu Qayyim رحمه الله berkata: “Waktunya antara Shubuh hingga terbit matahari, dan antara ‘Ashar hingga terbenam matahari.” Dalil dari al-Qur-an tentang Dzikir Pagi dan Petang. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-4